Mendes Luncurkan program Satu desa Majelis Taklim

KORANRM.ID - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes DPT), Yandri Susanto, kembali membuat terobosan baru untuk desa di seluruh Indonesia. Tempo hari Mendes meresmikan program Pencanangan Pemberantasan Buta Huruf Al-Quran dan Satu Desa Satu Majelis Tak’lim. Program ini diluncurkan Mendes hasil kerjasama dengan Kementrian Agama (Kemenag) Republik Indonesia. Program ini salah satu langkah penting dalam mewujudkan program pemberantasan buta huruf Al-Quran di tingkat desa di seluruh Indonesia. Mendes prihatin terhadap fenomena anak-anak yang kini tidak lagi mengaji. Dan masih banyak keprihatinan, anak-anak sudah tidak ada lagi mengaji.
BACA JUGA:Batu Ejung Star Bangunan Fisik Setelah Libur Lebaran
BACA JUGA:Semua KPM BLT-DD di Kecamatan Teramang Jaya Sudah Dapat Bagian
Yandri Santoso menegaskan bahwa pembangunan sumber daya manusia (SDM) di pedesaan sangat penting, sebagai bagian dari cita-cita Presiden Prabowo Subianto untuk memberantas kemiskinan. Oleh karena itu, dia menilai pentingnya berkolaborasi dengan Kementerian Agama dalam mewujudkan program Pencanangan Pemberantasan Buta Huruf Al-Quran dan Satu Desa Satu Majelis Tak’lim ini. Membangun desa, memberantas kemiskinan, bagian dari tupoksi Kemendes. Yang punya kapasitas mengenai agama adalah Kementerian Agama. Oleh karena itu Kemendes dan Kemenag kerjasama dan berkolaborasi. Program yang diluncurkan ini bertujuan untuk memberantas buta huruf Al-Quran dan mendirikan Majelis Tak’lim di setiap desa. "Membangun desa, memberantas kemiskinan, dan masalah keagamaan bagian Kemenag," kata Yandri Santoso.
BACA JUGA:Berbuka Dengan Menu Serba Manis, 10 Rekomendasi Menu Berbuka Puasa Buat Penderita Diabetes
Ditambahkannya, membangun moral manusia adalah tantangan yang lebih besar daripada pembangunan infrastruktur. Untuk itu, Kemendes DPT bersama Kementerian Agama akan terus berupaya menjalankan program ini di seluruh desa di Indonesia. Selain itu, Yandri juga mengungkapkan rencana untuk mengadakan perlombaan Majelis Tak’lim di seluruh desa di Indonesia sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan semangat keagamaan dan moral masyarakat desa. Kedepan, Kemendes akan menyusun kolaborasi lebih mendalam dengan Kementerian Agama untuk memastikan program ini dapat terlaksana dengan baik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat desa. Dengan diluncurkannya program ini, diharapkan setiap desa di Indonesia akan memiliki Majelis Tak’lim sebagai pusat pendidikan agama yang menguatkan moral dan pengetahuan Al-Quran bagi masyarakat desa.
BACA JUGA:Memajukan Pendidikan Melalui Program KREASI
Sementara Menteri Agama, Nasaruddin Umar, menambahkan bahwa peluncuran program ini hal yang cukup luar biasa. Menurutnya, dalam sejarah umat Islam, banyak peristiwa-peristiwa penting terjadi pada bulan Ramadhan. Selain itu, karena kegiatan ini dilakukan di Masjid, tentu bukan berarti untuk umat Islam semata. "Mudah-mudahan, program kerjasama kita dengan Kemendes ini bisa berjalan dengan lancar. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Ramadan, Insya Allah akan monumental. Disamping itu, kegiatan ini juga untuk umum dan bagi masyarakat yang beragama lain," pungkasnya.