Pembangunan Kios Pasar Pagi Lusan Rencananya Setelah Lebaran

Pembangunan Kios Pasar Pagi Lusan Rencananya Setelah Lebaran--screnshoot dari web
KORANRM.ID - Pemerintah Desa Lubuk Sanai (Lusan), Kecamatan XIV Koto, tahun ini tetap akan merealisasikan pembangunan fisik. Setidaknya ada dua bangunan fisik yang bakal direalisasikan, yaitu lanjut pembangunan kios pasar pagi dan gorong-gorong. Pelaksanaan pembangunan rencananya baru akan berjalan pasca cuti lebaran idul fitri 1446 Hijiriah mendatang. Sebagaimana disampaikan Sekdes (Lusan), Andi Saputra.
BACA JUGA:Pelaksanaan Kegiatan Fisik Desa Pasar Bantal Terkendala Cuaca
BACA JUGA:Pemdes Pulai Payung Lanjut Bangun Los Pasar
Sekdes mengatakan, sama seperti desa lain, jumlah fisik DD desanya tahun ini juga berkurang. Pasalnya bangunan fisik yang rencananya menggunakan anggaran ketahanan pangan tidak bisa direalisasikan karena terhalang aturan terbaru. Oleh sebab itu di tahap satu hanya fokus ke melanjutkan pembangunan kios pasar pagi dan gorong-gorong. Sedangkan peningkatan Jalan Usaha Tani (JUT) yang sebelumnya direncanakan, sudah dipastikan tidak bakal terlaksana.
"Kita tahap satu bakal melanjutkan peningkatan fasilitas pasar pagi berupa pembangunan kios. Ada juga bangunan gorong-gorong,"katanya.
BACA JUGA:Sedang Menjadi Sorotan Nasional,
Terkait realisasi pembangunan, memang belum dilaksanakan. Hal tersebut karena berbagai pertimbangan, salah satunya sekarang tengah di momen puasa Ramadan. Sebab kinerja Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) dan para pekerja tidak bakal optimal ketika sedang puasa. Karena berbeda dari kegiatan lain, pembangunan fisik membutuhkan banyak persiapan dan tenaga. Walaupun diakuinya Lubuk Sanai telah menerima pancairan DD tahap satu. Namun walaupun kegiatan fisik belum berjalan, beberapa program kegiatan lain yang non fisik telah dilaksanakan.
BACA JUGA:Pasar Murah, Kejari Mukomuko Siapkan Paket Gratis Untuk Warga Miskin
BACA JUGA:Pasar Murah Selesai, Begini Sambutan Masyarakat
"Tetapi realisasi pembangunan sepertinya baru akan berjalan pasca libur lebaran, kalau di Ramadan takutnya tidak efektif,"sambungnya.
Lebih lanjut disampaikannya, beberapa program kegiatan yang telah berjalan, seperti Penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) untuk jatah triwulan pertama. Selanjutnya pelaksanaan sosialisasi penanganan stunting serta penyaluran Bantuan Makanan Tambahan (BMT). Dimana BMT tersebut diperuntukan untuk ibu hamil dan anak stanting. Alasan kegiatan tersebut bisa direalisasikan ketika Ramadan, karena tidak memakan banyak tenaga dan waktu. Terlebih BLT dan BMT bakal rutin disalurkan setiap bulan sampai berakhir 2025.
"Kalau di Ramadan ini baru fokus realisasi kegiatan non fisik, seperti penyaluran BLT-DD dan penanganan stunting,"tutupnya.