Tradisi Ramadhan di Berbagai Negara Bagaimana Umat Muslim Merayakannya

Tradisi Ramadhan di Berbagai Negara Bagaimana Umat Muslim Merayakannya.--screnshoot dari web
KORANRM.ID - Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah bagi umat Islam di seluruh dunia. Selama bulan ini, umat Muslim menjalankan ibadah puasa dari fajar hingga matahari terbenam, meningkatkan ibadah, serta memperbanyak amal dan kebaikan. Meskipun inti dari Ramadhan tetap sama, yakni meningkatkan ketakwaan kepada Allah, setiap negara memiliki cara unik dalam merayakannya. Dari sahur bersama di Turki, festival lampu di Mesir, hingga tradisi berbagi makanan di Indonesia, perayaan Ramadhan di berbagai belahan dunia memiliki keunikan tersendiri yang mencerminkan budaya dan kebiasaan lokal mereka.
Di Indonesia, Ramadhan selalu identik dengan tradisi ngabuburit, yakni aktivitas menunggu waktu berbuka dengan berjalan-jalan, berbelanja makanan di pasar Ramadhan, atau mengikuti kajian keagamaan. Selain itu, umat Muslim di Indonesia juga memiliki kebiasaan membagikan takjil gratis di masjid-masjid atau di jalan-jalan untuk orang-orang yang sedang dalam perjalanan. Setelah berbuka dengan kurma dan teh manis, umat Muslim Indonesia biasanya melanjutkan dengan makan besar seperti opor ayam, ketupat, dan aneka gorengan sebelum menjalankan shalat Tarawih di masjid. Suasana Ramadhan semakin meriah dengan adanya sahur on the road, di mana komunitas atau kelompok pemuda berbagi makanan sahur kepada tunawisma dan pekerja malam.
BACA JUGA:Berkah Ramdhan 7 Warga di Desa Mekar Sari Terima Bantuan Tunai
BACA JUGA:Berkah Ramadan, 25 KPM di Lubuk Gedang Terima Penyaluran BLT-DD Triwulan Pertama
Di Turki, Ramadhan memiliki suasana yang khas dengan bunyi meriam Ramadhan, yang ditembakkan sebagai tanda waktu berbuka puasa. Tradisi ini telah berlangsung selama berabad-abad dan masih dipertahankan di beberapa kota besar. Selain itu, ada juga tradisi unik berupa para pemukul drum sahur atau yang disebut Ramazan Davulcusu, yaitu kelompok musisi yang berkeliling kota untuk membangunkan warga Muslim agar bersiap untuk sahur. Mereka memainkan alat musik drum tradisional sambil melantunkan doa dan syair Islami. Di malam hari, lampu-lampu bertuliskan pesan keagamaan dipasang di antara menara masjid, menciptakan pemandangan yang sangat indah di kota-kota seperti Istanbul.
Di Mesir, simbol utama Ramadhan adalah Fanous, yaitu lentera berwarna-warni yang menghiasi jalan-jalan dan rumah-rumah selama bulan suci ini. Tradisi ini sudah ada sejak zaman Dinasti Fatimiyah dan terus berkembang hingga saat ini. Selain itu, umat Muslim di Mesir memiliki kebiasaan berbuka puasa dengan makanan khas seperti ful medames (kacang fava yang dimasak dengan rempah-rempah) dan kushari (campuran nasi, pasta, lentil, dan saus tomat). Setelah berbuka, masyarakat Mesir sering berkumpul di kafe untuk menikmati teh dan shisha sambil berbincang tentang kehidupan dan agama.
BACA JUGA:Fadhilah Puasa dari segi Islam dan Kesehatan
Sebagai tempat lahirnya Islam, Arab Saudi memiliki suasana Ramadhan yang sangat istimewa, terutama di Makkah dan Madinah. Ribuan umat Muslim dari seluruh dunia datang untuk beribadah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi selama bulan suci ini. Salah satu tradisi yang paling banyak dilakukan adalah Itikaf, yaitu berdiam diri di masjid selama 10 malam terakhir Ramadhan untuk meningkatkan ibadah dan mencari malam Lailatul Qadar. Selain itu, masyarakat Arab Saudi memiliki kebiasaan menyajikan makanan berbuka secara massal di masjid-masjid besar, di mana jamaah dapat menikmati makanan khas seperti samosa, kabsa (nasi rempah dengan daging), dan aneka kurma yang disajikan dengan susu atau kopi Arab.
Di Pakistan, suasana Ramadhan sangat meriah dengan berbagai kegiatan sosial dan keagamaan. Salah satu tradisi yang unik adalah Chaand Raat, yang berarti "Malam Bulan" dan dirayakan pada malam terakhir Ramadhan setelah hilal terlihat. Pada malam ini, pasar-pasar akan dipenuhi dengan orang-orang yang berbelanja pakaian baru, perhiasan, dan henna untuk merayakan Idul Fitri. Selain itu, masyarakat Pakistan juga memiliki kebiasaan berbuka puasa dengan pakora (gorengan tepung dengan sayuran atau daging), dahi bhalla (yogurt dengan rempah-rempah), dan minuman manis seperti rooh afza.
BACA JUGA:Mimisan, Lebih dari Sekadar Perdarahan Hidung, Sebuah Tanda yang Perlu Diperhatikan
Di Maroko, berbuka puasa hampir selalu dimulai dengan sup harira, yaitu sup tomat dengan lentil dan daging yang kaya akan rempah-rempah. Sup ini dipercaya membantu mengembalikan energi setelah seharian berpuasa. Salah satu tradisi unik lainnya adalah suara pukulan Tar, sebuah alat musik perkusi khas yang digunakan untuk membangunkan masyarakat saat sahur. Setelah berbuka, masyarakat Maroko sering menghabiskan waktu malam di kafe atau masjid untuk beribadah dan bersosialisasi.
Di Malaysia, suasana Ramadhan sangat meriah dengan adanya Bazaar Ramadhan, yaitu pasar makanan yang hanya ada selama bulan puasa. Bazaar ini menjual berbagai makanan khas seperti nasi lemak, murtabak, ayam percik, dan cendol. Selain itu, umat Muslim Malaysia memiliki tradisi Moreh, yaitu jamuan makan ringan setelah shalat Tarawih di masjid. Tradisi ini memperkuat rasa kebersamaan dan ukhuwah Islamiyah antar jamaah.
Meskipun umat Muslim di berbagai negara menjalani ibadah Ramadhan dengan cara yang berbeda, esensi dari bulan suci ini tetap sama, yaitu meningkatkan ibadah, berbagi dengan sesama, dan mempererat tali persaudaraan. Keunikan budaya di setiap negara menambah warna dalam perayaan Ramadhan dan menunjukkan bagaimana Islam dapat berpadu dengan tradisi lokal tanpa kehilangan nilai-nilai utama dalam ibadah puasa. Dengan memahami berbagai tradisi ini, kita dapat melihat bagaimana Ramadhan menjadi momen kebersamaan yang penuh keberkahan di seluruh dunia.
Referensi:
1. Al-Qur'an, Surah Al-Baqarah: 183 – Kewajiban Puasa bagi Umat Islam.
2. Hadis Riwayat Bukhari & Muslim – Keutamaan Berbuka dengan Kurma.
3. Islamic Relief Worldwide (2023) – Tradisi Ramadhan di Berbagai Negara.
4. Journal of Islamic Studies (2022) – The Influence of Culture in Ramadhan Practices.
5. BBC News (2023) – How Muslims Around the World Celebrate Ramadhan.