Awas Terjerat Hutang, Jangan Sampai Menyesal Dunia Akhirat

radarmukomuko.bacakoran.co -Fenomena utang semakin marak di tengah kondisi ekonomi yang sulit. Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai sektor dan kebutuhan hidup yang terus meningkat membuat banyak orang terjerumus dalam jeratan utang, termasuk pinjaman online (pinjol) yang berbunga tinggi.

Sayangnya, tidak sedikit yang berutang tanpa pertimbangan matang, hanya demi memenuhi gaya hidup atau kebutuhan konsumtif.

Dalam Kultum Kemuliaan Ramadan yang tayang di CNN Indonesia, Ustaz Hilman Fauzi mengingatkan bahaya utang yang dapat menjerat seseorang, baik di dunia maupun di akhirat.

"Belajarlah untuk berlindung kepada Allah agar tidak terjerat pada jeratan utang. Rasulullah SAW bersabda, utang itu sesuatu yang menggelisahkan di siang hari dan meresahkan di malam hari," ujarnya.

Maraknya pinjol ilegal yang menawarkan kemudahan pencairan dana tanpa jaminan sering kali menjerumuskan masyarakat ke dalam lingkaran utang yang sulit dilunasi. Bunga yang mencekik serta penagihan yang tidak manusiawi menambah beban psikologis bagi para peminjam.

Utang, Perlu atau Malapetaka?

Ustaz Hilman Fauzi menekankan bahwa ada hal penting yang perlu diperhatikan sebelum berutang, yakni:

BACA JUGA:Kimchi Daun Bawang Sensasi Pedas dan Segar yang Menggoda

1. Berutang hanya untuk kebutuhan mendesak

Utang bukan solusi untuk memenuhi gaya hidup. Jika berutang hanya untuk kepuasan sesaat, maka ujungnya bukan manfaat yang didapat, melainkan mudarat.

"Jangan berutang hanya demi memenuhi hawa nafsu, apalagi jika jumlahnya melebihi kemampuan membayar. Ini justru akan menjadi mudarat," pesannya.

2. Niat melunasi secepatnya

BACA JUGA:Gulai Telur Ikan Perpaduan Lezat yang Menggoda Selera

Salah satu kesalahan besar dalam berutang adalah menunda pembayaran. Ustaz Hilman mengingatkan agar tidak menunda bayar utang, karena sesuatu ini akan jadi beban.

"Bahkan kalau umur kita tidak panjang dan kembali kepada Allah dalam kondisi masih berutang, maka utang itu akan menjadi beban yang terus terbawa," ujarnya.

Kasus orang-orang yang terjerat pinjol hingga kehilangan harta benda bahkan nyawa menjadi pelajaran berharga. Maka, sebelum berutang, pastikan benar-benar diperlukan dan sudah ada rencana melunasi utang tersebut. Jika tidak, bisa jadi utang yang dianggap sebagai solusi justru menjadi sumber masalah yang tak berkesudahan.*