Warga Arah Tiga Keluhkan Kondisi JUT

Warga Arah Tiga Keluhkan Kondisi JUT --screnshoot dari web
KORANRM.ID - Jalan Usaha Tani (JUT) di wilayah persawahan Desa Arah Tiga, Kecamatan Lubuk Pinang, mayoritas kurang memadai. Salah satunya seperti JUT di persawahan dusun satu. Dimana akses JUT banyak yang berlubang, hingga kerap menimbulkan genangan ketika cuaca hujan. Akibatnya para petani kerap kesulitan menuju lahan persawahan, terlebih ketika musim panen tiba.
BACA JUGA:Persawahan di Sumber Makmur Mendadak Ramai Jadi Tempat Nongkrong
BACA JUGA:Kades Teramang Jaya Masih ‘Bermimpi’ Mengaktifkan Sawah
Kades Arah Tiga, Marius, ketika dikonfirmasi membenarkan kondisi tersebut. Ia mengakui memang masih banyak akses JUT di desanya yang belum memadai. Seperti permukaan jalan masih berupa tanah dan ditambah banyak lubang-lubang. Selain itu, ada juga jalan berupa koral yang telah tertimbun dan bercampur tanah. Dengan kondisi demikian, ketika cuaca hujan jalan sulit dilalui karena licin dan berlumpur. Apalagi ketika musim panen atau turun tanam, kendaraan besar sering lewat, mengakibatkan kondisi jalan semakin memburuk.
BACA JUGA:SMAN 5 Mukomuko Punya Lapangan Futsal Standar Nasional
“Memang masih cukup banyak akses JUT diwilayah persawahan yang kondisinya belum baik,”tuturnya.
Pihaknya dari pemerintah desa dalam setiap tahun terus memprioritaskan peningkatan JUT area persawahan. Akan tetapi karena jumlah anggaran yang terbatas, tentu belum seluruhnya bisa diselesaikan. Sehingga dalam usulan Musyawarah Rencana Pembangunan Kecamatan (Musrenbangcam) beberapa waktu lalu, pihaknya mengusulkan peningkatan JUT. Dengan harapan pemerintah daerah ikut mengambil peran dalam meningkatakan akses JUT di Arah Tiga. Karena persawahan di arah tiga memiliki luas sekitar 600 hektare (ha) dan menjadi salah satu lumbung padi kabupaten ini.
BACA JUGA:Wabup Ajak Saling Rangkul, Menuju Mukomuko Lebih Maju
“Kita terus memprioritaskan DD untuk akses JUT, namun karena jumlahnya terbatas belum bisa mengcover selurunya. Maka saat Musrenbangcam lalu, kami jadikan JUT sebagai prioritas”tambahnya.
Salah seorang petani, Putra, menyampaikan harapan terkait kondisi JUT. Ia berharap akses JUT kedepan bisa lebih baik. Karena buruk kondisi JUT, tentu akan semakin menyulitkan petani. Namun jika kondisi JUT semakin baik, sudah pasti membantu petani. Ia juga menyampaikan, terlebih untuk jalan di pinggir irigasi primer Daerah Irigasi (DI) Manjuto, harus ada perhatian khusus. Karena pemerintah desa tidak bisa merealisasikan pembangunan dijalan tersebut.
“Ya kondisi JUT di wilayah kami memang cukup mengkawatirkan. Apalagi akses JUT disepanjang irigasi primer DI Manjuto,”tutupnya.