Tiga Perangkap Harimau Dinonaktifkan, Ini Pesan BKSDA

Perangkap Harimau di Kawasan Danau Lebar, sudah diambil oleh BKSDA.--screnshoot dari web

KORANRM.ID - Tiga perangkap Harimau yang ada di Kecamatan Teras Terunjam, telah dinonaktifkan, diambil, pada Rabu 29 Januari 2025. Langkah ini dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) pemasangan perangkap, selama 21 hari.

Diawali dengan mengambil perangkap yang ada di Desa Tunggal Jaya, pada pagi hari. Dilanjutkan dengan pengambilan perangkap di Desa Mekar Jaya, siang hari. Dan terakhir mengambil perangkap yang ada di Desa Setia Budi, pada sore hari.

BACA JUGA:Sudah Aman, BKSDA Bakal Ambil 3 Perangkap Harimau

BACA JUGA:Posisi Harimau Sudah Tidak Terpantau, Ini Pesan BKSDA Untuk Warga

Selanjutnya perangkap-perangkap tersebut disimpan di kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang ada di Kecamatan Putri Hujau, Kabupaten Bengkulu Utara (BU).

‘’Hari ini (Kemarin, red) tiga perangkap Harimau dinonaktifkan. Selanjutnya dilakukan perawatan dan penyimpanan,’’ ujar Kepala BKDSA Resort Mukomuko, Damin.

Lebih lanjut Damin menjelaskan, bahwa sesuai dengan SOP, pemasangan perangkap ini selama 21 hari. Pemasangan bisa diperpanjang, tergantung kondisi yang ada di lapangan. Dengan kata lain, jika kondisi belum aman, perangkap bisa dipasang lebih lama. Damin juga mengatakan, bahwa keberadaan perangkap ini juga secara tidak langsung memberikan tekanan mental. Setelah diambil, warga merasa lebih nyaman. 

‘’Karena kondisi sudah aman, semua perangkap kita ambil,’’ tambah Damin.

Dikatakan Damin, setelah perangkap dinonaktifkan, selanjutnya dilakukan analisa terhadap keberadaan Harimau. Dan itu akan dilakukan oleh kepala BKSDA. 

‘’Kami melakukan tindakan di lapangan sesuai dengan SOP. Selanjutnya kepala BKSDA akan melakukan analisa lebih lanjut,’’ kata Damin.

Damin berpesan, meskipun situasi sudah aman, masyarakat tidak boleh lengah. Harus tetap waspada, terutama yang beraktivitas di kebun. Sebelum memulai bekerja perlu memantau kondisi di sekitarnya. Tidak ada salahnya jika mengamati kondisi di sekitar kebun. Juga perlu memantau apakah di sekitar kebun ada warga lain yang juga bekerja di kebun.

‘’Orang-orang zaman dulu, sebelum bekerja, mereka keliling kebun memantau situasi. Siapa tahu ada jejak yang mencurigakan. Juga untuk memastikan di kebun sekitar ada juga warga yang sedang beraktivitas. Hal itu terlihat sepele tapi penting,’’ kata Damin.

BACA JUGA:RSUD Butuh Peningkatan Jalan dan Lokasi Parkir

BACA JUGA:Pembangunan Gedung Perpustakaan Pauh Terenja Dilanjutkan Tahun Ini

Hal senada disampaikan Kades Mekar Jaya, Mulyatman. Ia mengatakan pengambilan perangkap dilakukan langsung oleh Kepala BKDSA Resort Mukomuko,Damin. Dan disaksikan oleh Bhabinkamtibmas dan Babinsa. Juga disaksikan Kades dan perangkat desa. Kades juga menyampaikan pengambilan perangkap Harimau sempat mengalami kesulitan karena hujan dan jalan menjadi licin. Mobil pengangkut perangkap sempat kesulitan melalui jalan yang menanjak, dan harus dibantu dengan ditarik bersama-sama.

Kades juga menyampaikan, situasi di Mekar Jaya, sudah benar-benar aman. Dan warga sudah beraktivitas seperti biasanya. Kades juga berpesan, meskipun situasi sudah aman, warga tetap diminta tetap waspada.

‘’Perangkap sudah diambil, siang ini (Kemarin, red),’’ ungkap Mulyatman.

BACA JUGA:Kepala KUA Sungai Rumbai menjadi Pemateri Sekolah Lansia Sayang Ibu

Penjabat (Pj) Kades Tunggal Jaya, Ujang Selamat, SE memberikan terima kasih kepada pihak BKDSA serta tim lain secara langsung terlibat dalam penangnan konflik negatif Harimau Sumatera dengan manusia di Tunggal Jaya. Tindakan dan penanganan cepat membuat masyarakat Tunggal Jaya, merasa terbantu secara moral. 

‘’Atas nama Pemerintah Desa Tunggal Jaya, saya mengucapkan terima kasih kepada BKSDA dan tim lain atas penanganan pasca konflik negatif ini. Mudah-mudahan ini menjadi kejadian yang pertama dan terakhir,’’ demikian Ujang.

Tag
Share