Sering Merasa Kantuk yang Berat dan Tidak Normal? Awas Bisa jadi Pertanda Penyakit Ini

Reporter: Ahmad Famuji |

Editor: Ferly Saputra |

Selasa , 28 Jan 2025 - 10:30

Sering Merasa Kantuk yang Berat dan Tidak Normal? Awas Bisa jadi Pertanda Penyakit Ini--

sering merasa kantuk yang berat dan tidak normal? awas bisa jadi pertanda penyakit ini                            koranrm.id - rasa kantuk merupakan kondisi fisiologis normal yang dialami manusia, namun ada kalanya kelelahan dan rasa mengantuk yang berlebihan dapat menjadi sinyal adanya gangguan kesehatan serius. 
berbagai kondisi medis dapat memengaruhi pola tidur dan tingkat kesadaran seseorang.
sleep apnea
sleep apnea adalah salah satu gangguan tidur paling signifikan yang sering tidak terdiagnosis. 
kondisi ini ditandai dengan henti napas berulang selama tidur, mengakibatkan kualitas tidur buruk dan rasa kantuk ekstrem di siang hari. 
penderita sleep apnea kerap terbangun dengan perasaan tidak segar, meskipun telah tidur dalam durasi yang cukup.
baca juga:dampak memelihara kucing terhadap kesehatan mental, baik atau buruk?
baca juga:8 softskill yang buat kamu menonjol di tempat kerja, wajib punya!
narkolepsi
narkolepsi merupakan gangguan neurologis kompleks yang memengaruhi kemampuan otak mengatur siklus tidur-bangun. 
penderita mengalami rasa kantuk ekstrem di siang hari dan dapat tiba-tiba tertidur dalam berbagai situasi, bahkan saat sedang melakukan aktivitas penting. kondisi ini sangat mengganggu produktivitas dan keselamatan individu.
insomnia
insomnia membawa dampak berbeda namun sama berbahayanya. ketidakmampuan untuk tidur atau mempertahankan tidur menyebabkan kelelahan kronis, menurunkan fungsi kognitif, dan meningkatkan risiko gangguan mood. 
penderita insomnia sering merasa lelah sepanjang hari meskipun secara teknis telah berbaring di tempat tidur dalam waktu yang cukup.
baca juga:mengenal proses terjadinya gerhana matahari beserta jadwalnya di tahun 2025
baca juga:tegas bukan keras! begini cara mendidik anak agar patuh karena cinta bukan takut
restless leg syndrome
restless leg syndrome menimbulkan sensasi tidak nyaman pada kaki yang mendorong penderita untuk selalu bergerak, menggangu kualitas tidur. 
akibatnya, individu akan merasa sangat lelah dan mengantuk di siang hari. gangguan ini sering dikaitkan dengan defisiensi zat besi dan masalah neurologis.
depresi
depresi memiliki korelasi erat dengan gangguan tidur. beberapa penderita depresi mengalami hipersomnia, yakni tidur berlebihan, sementara yang lain justru mengalami insomnia. 
perubahan pola tidur dapat menjadi indikator penting dalam mendiagnosis kondisi kesehatan mental.
faktor risiko yang perlu diperhatikan meliputi gaya hidup tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, konsumsi alkohol berlebih, serta pola makan yang tidak teratur. diagnosis dini sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
penanganan gangguan tidur memerlukan pendekatan komprehensif. pemeriksaan medis menyeluruh, termasuk pemeriksaan neurologis dan psikologis, menjadi langkah awal. terapi dapat berbentuk pengaturan pola tidur, terapi obat, terapi perilaku kognitif, hingga penggunaan alat bantu tidur.
gaya hidup sehat menjadi kunci pencegahan. aktivitas fisik teratur, diet seimbang, manajemen stres, serta rutinitas tidur yang konsisten dapat membantu mengurangi risiko gangguan tidur. kesadaran akan pentingnya kualitas tidur perlu terus ditingkatkan.
kesimpulannya, rasa kantuk yang tidak normal bukanlah sekadar masalah kelelahan, melainkan potensi indikator gangguan kesehatan serius. kesadaran, pemeriksaan dini, dan penanganan komprehensif adalah kunci untuk menjaga kualitas tidur dan kesehatan secara menyeluruh.*