Sering Berdebat! Inilah Tanda Kamu Memiliki Komunikasi yang Tidak sehat dengan Orang Tua

Reporter: Ahmad Famuji |

Editor: Ferly Saputra |

Kamis , 23 Jan 2025 - 07:30

Sering Berdebat! Inilah Tanda Kamu Memiliki Komunikasi yang Tidak sehat dengan Orang Tua--

Terkadang, meskipun anak berusaha berkomunikasi, respon yang diterima dari orangtua terasa tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

Misalnya, ketika anak berbagi tentang kesulitan di tempat kerja, orangtua malah memberikan nasihat yang tidak berhubungan atau membandingkan dengan pengalaman masa lalu yang konteksnya berbeda. Hal ini dapat membuat anak merasa tidak didengar dan dipahami.

Keengganan Menghabiskan Waktu Bersama

Ketika komunikasi tidak berjalan dengan baik, akan muncul kecenderungan untuk menghindari interaksi dengan orangtua.

Waktu bersama keluarga yang seharusnya menjadi momen yang ditunggu-tunggu berubah menjadi situasi yang ingin dihindari. Ini bisa terlihat dari berbagai alasan yang dibuat untuk tidak menghadiri acara keluarga atau pulang ke rumah.

Komunikasi yang Berujung Pertengkaran

Tanda yang paling jelas adalah ketika setiap percakapan serius cenderung berakhir dengan pertengkaran.

Bukannya mencapai kesepahaman melalui diskusi yang sehat, pembicaraan malah berubah menjadi adu argumentasi yang tidak produktif. Situasi ini dapat membuat kedua belah pihak enggan untuk memulai komunikasi di kemudian hari.

Penting untuk diingat bahwa memperbaiki komunikasi adalah proses yang membutuhkan waktu dan kesabaran. Dengan komitmen dari kedua belah pihak untuk saling memahami dan menghargai, komunikasi yang lebih sehat dapat terbangun secara perlahan namun pasti.*

sering berdebat! inilah tanda kamu memiliki komunikasi yang tidak sehat dengan orang tua                            koranrm.id - komunikasi yang sehat antara anak dan orangtua merupakan fondasi penting dalam membangun hubungan keluarga yang harmonis. 
sayangnya, tidak semua orang beruntung memiliki komunikasi yang lancar dengan orangtua mereka. 
berikut adalah pembahasan mendalam tentang tanda-tanda yang menunjukkan adanya masalah komunikasi dengan orangtua dan bagaimana mengatasinya.
baca juga:3 cara sederhana agar bisa tidur cepat di malam hari
baca juga:rekomendasi 4 film perang yang paling realistis
perasaan tidak mendapat dukungan
salah satu indikator paling mendasar dari komunikasi yang bermasalah adalah ketika seorang anak merasa tidak mendapat dukungan dari orangtuanya. 
perasaan ini muncul ketika aspirasi, mimpi, atau keputusan yang diambil seringkali ditanggapi dengan skeptis atau bahkan penolakan. 
hal ini dapat membuat anak merasa sendirian dalam menghadapi tantangan hidupnya dan mencari dukungan dari pihak lain yang mungkin kurang tepat.
kesulitan berbicara jujur
ketika seseorang merasa tidak bisa berbicara secara terbuka dan jujur dengan orangtuanya, ini merupakan tanda yang serius. 
keengganan untuk berbagi cerita atau perasaan seringkali berakar dari pengalaman masa lalu dimana kejujuran berujung pada kritik yang tidak membangun atau hukuman. 
akibatnya, anak cenderung menyimpan masalah sendiri atau berbohong untuk menghindari konflik.
respon yang tidak relevan
terkadang, meskipun anak berusaha berkomunikasi, respon yang diterima dari orangtua terasa tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. 
misalnya, ketika anak berbagi tentang kesulitan di tempat kerja, orangtua malah memberikan nasihat yang tidak berhubungan atau membandingkan dengan pengalaman masa lalu yang konteksnya berbeda. hal ini dapat membuat anak merasa tidak didengar dan dipahami.
baca juga:hilangkan rasa kesepianmu dengan kebahagiaan! begini caranya
baca juga:tak banyak yang tahu! inilah manfaat ghee bagi kesehatan tubuh
keengganan menghabiskan waktu bersama
ketika komunikasi tidak berjalan dengan baik, akan muncul kecenderungan untuk menghindari interaksi dengan orangtua. 
waktu bersama keluarga yang seharusnya menjadi momen yang ditunggu-tunggu berubah menjadi situasi yang ingin dihindari. ini bisa terlihat dari berbagai alasan yang dibuat untuk tidak menghadiri acara keluarga atau pulang ke rumah.
komunikasi yang berujung pertengkaran
tanda yang paling jelas adalah ketika setiap percakapan serius cenderung berakhir dengan pertengkaran. 
bukannya mencapai kesepahaman melalui diskusi yang sehat, pembicaraan malah berubah menjadi adu argumentasi yang tidak produktif. situasi ini dapat membuat kedua belah pihak enggan untuk memulai komunikasi di kemudian hari.
penting untuk diingat bahwa memperbaiki komunikasi adalah proses yang membutuhkan waktu dan kesabaran. dengan komitmen dari kedua belah pihak untuk saling memahami dan menghargai, komunikasi yang lebih sehat dapat terbangun secara perlahan namun pasti.*