4. Transisi ke Bahasa Indonesia Pasca Kemerdekaan
Setelah kemerdekaan Indonesia, bahasa Indonesia dipromosikan sebagai bahasa persatuan yang menyatukan berbagai suku, budaya, dan bahasa daerah di Indonesia. Bahasa Indonesia yang pada dasarnya berasal dari bahasa Melayu diterima dengan lebih mudah oleh masyarakat Indonesia. Proses ini didorong oleh kebutuhan untuk menciptakan identitas nasional yang kuat dan memisahkan diri dari pengaruh kolonial Belanda.
Seiring dengan berjalannya waktu, bahasa Indonesia menjadi bahasa yang lebih dominan di seluruh bidang kehidupan, dari pendidikan hingga media massa. Bahasa Belanda pun semakin terpinggirkan, kecuali dalam konteks akademik atau sejarah. Hal ini menyebabkan generasi pasca-kemerdekaan lebih terfokus pada penguasaan bahasa Indonesia dan bahasa asing lainnya, seperti Inggris, daripada bahasa Belanda.
5. Kurangnya Interaksi dengan Belanda Setelah Kemerdekaan
Setelah Indonesia merdeka, interaksi dengan Belanda semakin berkurang. Hubungan diplomatik dan ekonomi antara Indonesia dan Belanda memang ada, namun bahasa Belanda tidak lagi menjadi bahasa yang digunakan secara luas. Generasi muda lebih cenderung belajar bahasa Inggris sebagai bahasa internasional yang lebih relevan di dunia global, sementara bahasa Belanda dianggap sebagai bahasa masa lalu yang tidak lagi relevan dengan kehidupan sehari-hari.*