radarmukomukobacakoran.com-Setidaknya musim ini ada tiga pevoli dari Asia Tenggara yang menambah pengalaman di Negeri Ginseng, Korea Selatan. Meliputi Megawati Hangestri Pertiwi (Indonesia), Thanacha Soksood (Thailand), dan Wipawe Srithong (Thailand).
Sementara itu, Megawati Hangestri, opposite kebanggaan Indonesia merupakan kuarter Asia terbaik di Liga Voli Putri Korea saat ini. Bahkan pevoli asal Jember, Jawa Timur ini mengukir sejarah sebagai pevoli asing Asia pertama yang mengukir rekor 1000 poin di kompetisi bola voli Negeri Ginseng. Menemukan pevoli asing Asia seperti Megawati Hangestri Pertiwi menjadi masalah tim Liga Voli Putri Korea 2024/2025. Bagi tim-tim lain, mencari pevoli asing Asia seperti Mega di kubu Red Sparks, nyaris tidak mungkin. BACA JUGA:Megawati Dipastikan Tampil Dalam All Star Liga Voli Korea BACA JUGA:Selama Masa Tenang Pilkada, Turnamen Voli Suka Pindah Diliburkan Megawati Hangestri, pemain asal Indonesia yang bersinar di musim 2023-2024, memperbarui kontraknya dengan CheongKwanJang atau Red Sparks. Ia kembali menjadi senjata utama tim dengan kemampuan menyerang yang luar biasa. Musim lalu, Megawati berhasil mencetak 736 poin dan menempati peringkat 7 dalam daftar pencetak gol terbanyak. Namun, tandemnya musim lalu, Giovanna Milana alias Gia, tak lagi bergabung bersama Red Sparks. Ia tak mengikuti seleksi pemain asing yang berlangsung. Untuk pengganti Gia, Red Sparks mendatangkan pemain baru yang merupakan muka lama. Mereka merekrut Vanja Bukilic, asal Serbia. Musim lalu, Bukilic memperkuat Expressway Corporation Hi dan berhasil mencetak 935 poin, menempati posisi ketiga top skor. Di jajaran pemain Asia, selain Megawati, juga ada Wipawee Srithong, asal Thailand, yang kembali dikontrak Hillstate. Selain keduanya, V-League juga kedatangan tiga pemain Cina yang bisa membuat perbedaan. Sejak kuota pemain asing Asia diperkenalkan musim lalu oleh KOVO, Liga Voli Korea mendapatkan eksposur tinggi, khususnya di wilayah ASEAN. KOVO juga melebarkan jaringan pemain asing Asia yang bisa mendaftar di Liga Voli Korea 2024/2025, yang semula 10 menjadi lebih dari 60 negara. BACA JUGA:Ada Kartu Hijau di Permainan Bola Voli, Ini Artinya Di V-League, perekrutan pemain asing dilakukan lewat try out (semacam draft di ajang basket). Para pemain pelamar dikumpulkan dan dites selama tiga hari. Tim peserta kemudian berhak memilih salah satu dari mereka. Hanya saja dengan sistem draft KOVO yang mengharuskan pevoli mengikuti try-out, menyulitkan para pelatih tim Liga Voli Korea, mencari sosok pemain yang benar-benar tepat sesuai kebutuhan tim. KOVO selaku federasi bola voli Korea Selatan juga memiliki kebijakan, bahwa pemain pengganti asing Asia, juga harus diambil dari draft try-out awal musim ini.(dul)
Kategori :