radarmukomukobacakoran.com-Petir, fenomena alam yang menakjubkan sekaligus mengerikan. Cahaya terang yang menyilaukan, suara gemuruh yang menggelegar, dan kekuatan dahsyat yang mampu menghancurkan apa saja yang dilaluinya. Dalam sekejap, petir dapat mengubah langit menjadi lautan api dan merenggut nyawa manusia.
Pertanyaan yang sering muncul di benak kita adalah: bagaimana petir bisa menyambar manusia? Bagaimana sebuah kilatan listrik dari langit dapat menemukan targetnya di bumi?
Untuk memahami fenomena ini, kita perlu menyelami proses terbentuknya petir. Petir terjadi ketika terjadi perbedaan potensial listrik yang sangat besar antara awan dan bumi. Awan badai yang mengandung partikel es dan air, terdorong oleh angin dan gesekan, menghasilkan muatan listrik. Bagian atas awan biasanya bermuatan positif, sedangkan bagian bawah bermuatan negatif.
Saat muatan negatif di awan semakin kuat, ia akan menarik muatan positif di bumi. Udara yang menjadi penghalang antara awan dan bumi, akan terionisasi oleh muatan listrik yang kuat ini. Udara yang terionisasi menjadi konduktif, membentuk saluran bagi arus listrik untuk mengalir.
Saluran ini disebut "leader" (pemimpin), yang bergerak turun dari awan menuju bumi. Saat leader mendekati permukaan bumi, muatan positif di bumi akan terdorong ke atas, membentuk saluran balik yang disebut "streamer" (aliran).
BACA JUGA:Mood Tidak Bagus, 5 Makanan Ini Ampuh Meningkatkan Mood
BACA JUGA:Simak, Apa Bedanya Nutrisi Telur Ayam Sama Telur Bebek?
BACA JUGA: Iklan Judi Online Menghilang, Era Baru Pasca Pelantikan Prabowo?
Ketika leader dan streamer bertemu, terjadilah loncatan arus listrik yang sangat besar, menghasilkan cahaya terang yang kita kenal sebagai petir. Arus listrik ini mengalir dengan kecepatan tinggi, menghasilkan panas yang luar biasa dan gelombang suara yang menggelegar.
Lantas, bagaimana petir bisa menyambar manusia?
Petir tidak secara acak menyambar manusia. Petir cenderung menyambar objek yang lebih tinggi dan lebih konduktif. Oleh karena itu, orang yang berada di tempat terbuka, di bawah pohon tinggi, atau di dekat benda-benda logam, lebih berisiko tersambar petir.
Berikut adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko tersambar petir:
* Tinggi: Petir cenderung menyambar objek yang lebih tinggi, sehingga orang yang berada di tempat terbuka, di atas bukit, atau di dekat pohon tinggi, lebih berisiko.
* Konduktivitas: Petir cenderung menyambar objek yang lebih konduktif, seperti logam, air, dan pohon. Oleh karena itu, orang yang memegang benda-benda logam, berada di dekat air, atau berlindung di bawah pohon, lebih berisiko.