Warga Sido Makmur Jadi Korban
radarmukomukobacakoran.com - Perhatian bagi warga Mukomuko, bahwa belakangan ada pencarian modus baru. Pelaku pura-pura melakukan pengukuran tensi darah. Pada kesempatan berikutnya melakukan pencurian. Khariri, warga Rt 4, Dusun 2, Desa Sido Makmur, Kecamatan Air Manjuto, menjadi korban aksi pencurian modus baru ini. Kronologis kejadian sebagaimana diceritakan anak korban, Munangkir. Rabu 25 September 2024 siang, datang 3 orang yang mengaku sebagai mahasiswa salah satu perguruan tinggi di provinsi tetangga. Mereka terdiri dari 2 laki-laki dan 1 perempuan. Mereka juga mengaku sudah mendapatkan izin dari Ketua Rt, kemudian melakukan pengukuran tensi darah. Tibalah mereka di rumah Khariri. Rumah ini juga dijadikan warung yang menjual berbagai kebutuhan rumah tangga. Khariri merupakan Lanjut Usia (Lansia) yang hanya tinggal berdua. "Pertama datang hari Rabu. Setelah ukur tensi, mereka pergi," cerita Munangkir. BACA JUGA:Termasuk Indonesia, 2 Negara ASEAN Ini Lolos Piala Asia 2025 Pada Jumat 27 September 2024, sekitar pukul 10.45 WIB, mereka yang juga berjumlah 3 orang kembali datang. Ketika itu Khariri sedang duduk di teras rumah, dan sangat istri sedang istirahat/tidur. "Begitu datang, langsung menanyakan ibu saya, dijawab oleh bapak ada di dalam," tambah Munangkir Mendengar jawaban tersebut, 1 dari mereka yang wanita, langsung masuk ke dalam rumah. 2 orang pria tetap berada di depan rumah berbincang-bincang dengan Khariri. Berselang beberapa waktu kemudian, mereka pamit. Tidak ada yang aneh, dan semua seperti biasa. " Saat bapak saya menghantar tamu itu pergi, melihat ada mobil Luxio warga hitam yang diparkir jauh dari rumah," kata Munangkir. Pada Sabtu sore, barulah disadari ada yang aneh. Ketika ny. Khariri akan belanja beras, ternyata uang Rp7 juta yang ada di almari sudah tidak ada. Kecurigaan mengarah pada 3 orang yang datang pada Jumat siang. Kecurigaan ini cukup beralasan, karena selain mereka, tidak ada orang yang diketahui masuk rumah ini. BACA JUGA:Musim Kampaye, Kades Bingung Menentukan Sikap "Kami curiga, mereka datang hari Rabu untuk survei, hari Jumat datang melakukan eksekusi," ungkap Munangkir. Atas kejadian Munangkir menyampaikan kepada Ketua Rt 4, dan Ketua Rt mengatakan tidak pernah memberikan izin apapun. Pada siang hari, Ketua Rt jarang di rumah, karena pergi kerja. "Kejadian ini saya sampaikan kepada Babinsa. Tujuannya untuk diketahui bersama agar warga waspada," cerita Munangkir.
Kategori :