KORAN DIGITAL RM - Meski telah berada di penghujung masa jabatan, Bupati Mukomuko H. Sapuan, SE., MM., Ak., CA., CPA., CFI tidak pernah berhenti berusaha untuk Mukomuko yang lebih baik. Dan terus berusaha semaksimal mungkin mewujudkan kemajuan pembangunan di Kabupaten Mukomuko di semua lini.
Salah satu upaya yang dilakukan, senantiasa bersinergi dengan relasi serta menjalin hubungan baik dengan pemangku kebijakan di tingkat pusat.
Buah dari upaya itu, informasi terbaru Kabupaten Mukomuko kembali kecipratan sejumlah bantuan dari pemerintah pusat.
BACA JUGA:Pecah Telur Nelan Indah Tuntas Tetapkan RKPDes Tahun 2025
BACA JUGA:Realisasikan Dana Insentif Banjarsari Evaluasi APBDes Perubahan Kedua
Bantuan pemerintah pusat tersebut berupa sejumlah peralatan medis dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, guna untuk mendukung peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat di Kabupaten Mukomuko.
‘’Hingga hari ini, hubungan baik dengan pemangku kebijakan di tingkat pusat tetap terus kita jaga. Alhamdulillah, buah dari kesungguhan itu. Di sisa-sisa masa pengabdian ini, Kabupaten Mukomuko kembali mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat,’’ kata Bupati Mukomuko, H. Sapuan, Selasa, 17 September 2024.
Adapun jenis peralatan medis bantuan pemerintah pusat untuk mendukung keberlangsungan pelayanan kesehatan masyarakat di Kabupaten Mukomuko tersebut berupa, 1 unit high performance tent. 3 paled hard flooring - For HPT, 1 set solar lighting kit dan 1 set electrical lighting kit.
BACA JUGA:Manfaat Kaktus untuk Ruangan: Lebih dari Sekadar Dekorasi, Ini Alasan Kenapa Anda Harus Memilikinya!
BACA JUGA:Wajib Kamu Tau! 8 Manfaat Tape Singkong Untuk Kesehatan
Sejumlah peralatan medis bantuan pemerintah pusat tersebut bakal diserahterimakan oleh Kementerian Kesehatan RI kepada Bupati Mukomuko di Kota Bengkulu, Rabu, 18 September 2024. Sumber bantuan peralatan medis ini, dari Unicef USAID (Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat).
Dikatakan Sapuan, dirinya menjabat bupati tidak genap 5 tahun, maksimal 4 tahun. Dua tahun pertama, pemerintah disibukan dengan penanganan pandemi Covid-19, sehingga tidak focus untuk membangun.
‘’Kalau dihitung, masa kerja yang efektif sekitar 2 tahun. Dalam waktu yang singkat itu, kita berupaya semaksimal mungkin untuk kemajuan Mukomuko,’’ ungkap Sapuan.
Dikatakan Sapuan, untuk membangun Mukomuko tidak bisa mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang ada saat ini. Oleh karena itu butuh dukungan dari pemerintah pusat. Hasil koordinasi dan hubungan yang baik dengan pemerintah pusat, banyak dana pusat yang mengucur ke Mukomuko. Selain untuk pembangunan jalan, rumah sakit, termasuk bantuan peralatan medis.*