KORAN DIGITAL RM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko, menargetkan pelaksanaan pembangunan jaringan irigasi sebanyak 20 titik di tahun 2025.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Pitriyani Ilyas, S.Pt mengungkapkan, target pembangunan jaringan irigasi ini sebagai upaya mengantisipasi terjadinya alih fungsi lahan sawah ke perkebunan sawit.
Dikatakan Pitriani, penyebab utama terjadinya alih fungsi lahan persawahan ke perkebunan sawit di daerah ini karena faktor jaringan irigasi.
‘’Sebagian besar petani di daerah ini alih fungsi lahan sawah mereka menjadi lahan perkebunan dikarenakan faktor sumber air yang tidak memadai. Untuk mengantisipasi itu, kami berupaya mengajukan program pembangunan jaringan irigasi,’’ kata Pitriyani di Mukomuko, Minggu, 1 September 2024.
BACA JUGA:KPU Sebut Calon Tunggal di Pilkada 2024 Meningkat Drastis Dibanding 2020
BACA JUGA:Bupati Mukomuko Turun Tinjau Proyek Jalan Hotmix Miliaran Bernilai Rupiah
Pitryiani mengungkapkan, di tahun 2025 pihaknya telah mengusulkan program kegiatan pembangunan jaringan irigasi sebanyak 20 titik dari lokasi berbeda.
‘’Usulan kita di tahun 2025, pelaksanaan pembangunan jaringan irigasi di 20 titik lokasi,’’ kata Pitriani.
Ia menyampaikan, usulan pembangunan irigasi tersebut telah disampaikan ke Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
‘’Usulan program jaringan irigasi ini telah kita sampaikan ke Kementerian Pertanian, mudah-mudahan dapat terwujud di tahun 2025 nanti,’’ pintanya.
Petani Alih Fungsi Lahan Cetak Sawah Baru
Tidak tersedianya jaringan irigasi yang memadai menjadi alasan utama para petani daerah mengalihfungsikan lahan pertanian mereka menjadi lahan perkebunan.
BACA JUGA:Pengurus PWRI Mukomuko Dibentuk, Risber Sebagai Ketua
BACA JUGA:Fisik Tahap II Mundam Marap Rampung
Seperti di Desa Kota Praja dan Desa Agung Jaya, Kecamatan Air Manjuto, Kabupaten Mukomuko. Petani penerima program cetak sawah baru di daerah ini terpaksa mengalihfungsikan lahan sawah mereka karena tidak adanya jaminan sumber air irigasi yang memadai.