Sempol Lebih dari Sekedar Gorengan, Sebuah Cerita Rasa dari Desa Sempol

Kamis 15 Aug 2024 - 10:10 WIB
Reporter : Irma
Editor : Ahmad Kartubi

radarmukomuko.bacakoran.co -Sempol, jajanan renyah nan gurih yang seringkali menghiasi lapak-lapak kaki lima di Jawa Timur dan Jawa Tengah, menyimpan kisah unik di balik namanya.  Bukan sekadar gorengan biasa, sempol merupakan warisan kuliner dari Desa Sempol, sebuah desa kecil di Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Nama "sempol" sendiri diambil dari nama desa asalnya, sebuah bukti bahwa jajanan ini memiliki sejarah dan akar budaya yang kuat. Di balik teksturnya yang renyah dan rasa gurihnya yang khas, sempol menyimpan cerita tentang kearifan lokal, kreativitas, dan semangat juang masyarakat Desa Sempol.

BACA JUGA:Budidaya Lele 50 Hari Sudah Panen Omzet Rp 45 Juta, Hanya Dengan Metode Ini, Anda Tertarik Silakan Coba

Dari Tepung Tapioka Menjadi Jajanan Legendaris

Sempol terbuat dari bahan dasar tepung tapioka, yang diolah dengan campuran air, garam, dan bumbu penyedap. Adonan kemudian dibentuk bulat-bulat kecil, lalu digoreng hingga berwarna keemasan. Rasa gurihnya berasal dari campuran bumbu seperti bawang putih, ketumbar, dan merica, yang memberikan cita rasa khas yang sulit dilupakan. Keunikan sempol terletak pada proses pembuatannya yang sederhana namun penuh dengan dedikasi. Masyarakat Desa Sempol, dengan tangan-tangan terampil mereka, mencampur bahan-bahan dengan perbandingan yang tepat, membentuk adonan dengan penuh ketelitian, dan menggorengnya dengan api yang pas. Proses ini bukan sekadar rutinitas, melainkan sebuah seni yang diturunkan dari generasi ke generasi. Sempol: Jajanan yang Mengiringi Kisah Desa Sempol bukan sekadar jajanan, melainkan simbol dari semangat juang masyarakat Desa Sempol. Di masa lalu, ketika perekonomian desa masih bergantung pada hasil bumi, sempol menjadi sumber penghasilan tambahan bagi warga. Para ibu rumah tangga memanfaatkan waktu luang mereka untuk membuat sempol, yang kemudian dijual di pasar tradisional atau dijajakan di pinggir jalan. Keberadaan sempol juga menjadi bukti kreativitas masyarakat Desa Sempol dalam memanfaatkan sumber daya yang ada. Tepung tapioka, bahan pokok yang mudah didapat, diubah menjadi jajanan yang lezat dan diminati banyak orang. Ketekunan dan kerja keras mereka dalam membuat sempol menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berinovasi dan mengembangkan potensi daerah.

BACA JUGA:3 Khasiat Daun Jati yang Mesti Diketahui, Jangan Kenal Kayunya Saja, No 1 Untuk Mengatasi Sakit Ini

Sempol: Sebuah Cerita Rasa yang Menyeruak Rasa gurih dan renyah sempol bukan hanya memanjakan lidah, tetapi juga membawa kita pada sebuah perjalanan nostalgia. Setiap gigitan sempol seolah membawa kita kembali ke masa kecil, saat jajanan ini menjadi teman setia di kala bermain atau saat menikmati waktu bersama keluarga. Sempol juga menjadi simbol keakraban dan kebersamaan. Di berbagai acara, baik itu pesta pernikahan, khitanan, atau acara keluarga lainnya, sempol selalu hadir sebagai hidangan yang disukai semua kalangan. Sempol: Warisan Budaya yang Perlu Dilestarikan Sempol bukan sekadar jajanan, melainkan warisan budaya yang perlu dilestarikan. Di era modern ini, dengan semakin banyaknya jenis makanan dan minuman yang beredar, keberadaan sempol terancam terlupakan. Namun, semangat juang masyarakat Desa Sempol dalam menjaga warisan kuliner mereka patut diacungi jempol. Mereka terus berinovasi dengan menciptakan varian rasa baru, seperti sempol pedas, sempol keju, dan sempol isi.

BACA JUGA:Daftar Atlet Indonesia Peraih Mendali Emas dan Perak Olimpiade dari Masa ke Masa

Sempol: Sebuah Cerita yang Terus Berlanjut Sempol, jajanan sederhana yang berasal dari Desa Sempol, menyimpan cerita yang panjang dan penuh makna. Dari bahan dasar yang sederhana, masyarakat Desa Sempol mampu menciptakan jajanan yang lezat dan digemari banyak orang. Sempol bukan sekadar gorengan, melainkan sebuah simbol dari kearifan lokal, kreativitas, dan semangat juang masyarakat Desa Sempol. Semoga cerita sempol terus berlanjut dan menginspirasi generasi mendatang untuk terus menjaga dan mengembangkan warisan budaya kuliner Indonesia.*

Kategori :