KORAN DIGITAL RM – Sudah hampir satu bulan, harga komoditas berupa cabai merah dan cabai rawit di Kabupaten Mukomuko terus menanjak tinggi. Harga cabai rawit setan bahkan menyentuh Rp 100 ribu per kilogram (kg). Sedangkan harga cabai merah Rp 80 ribu per kg. Daftar harga tersebut berdasarkan hasil pantauan wartawan koran ini kepada para pedagang di pasar Jumat Desa Sido Makmur, Kecamatan Air Manjuto. Pada Jumat (08/12).
Budi Sanjaya, salah seorang pedagang di pasar tersebut mengatakan, harga cabai menanjak tinggi sudah sejak November. Sehingga di awal Desember ini menjadi harga semakin menanjak tinggi. Sebab awalnya harga cabai rawit setan bulan lalu masih sekitar Rp 80 ribu per kg, namun sekarang tembus Rp 100 ribu. Sedangkan cabai merah masih tetap sama per kg Rp 80 ribu. Sedangkan untuk cabai rawit hijau sedikit lebih murah, yakni Rp 60 ribu per kg. BACA JUGA:Sapi Program Ketahanan Pangan Lubuk Sanai Tiga Segera Dibagikan “Ya memang harga cabai sejak satu bulan terakhir tinggi, apalagi jenis cabai merah dan rawit setan,”katanya. Masih Budi, harga cabai rawit setan melambung sampai Rp 100 ribu per kg disebabkan karena stoknya sekarang hanya dari daerah Curup. Sebab stok cabai dari daerah Kerinci dan petani lokal hanya ada jenis cabai merah dan rawit biasa. Pasalnya sejak cuaca kemarau beberapa waktu lalu, mayoritas petani tidak menanam cabai. Baik petani lokal, maupun petani dari luar daerah seperti Kerinci dan Curup. “Cabai setan yang kita jual sekarang berasal dari Curup, sebab dari daerah lain kosong. Makanya harganya lebih tinggi,”tambahnya. Sri salah seorang pengunjung pasar, mengatakan, harga cabai tinggi seperti saat ini tentu sangat berdampak pada kebutuhan dapur. BACA JUGA:Keluarga Pasien RSUD Mukomuko Digigit Nyamuk, Sorot Kebersihan Minim Apalagi anggota keluarganya cukup suka dengan masakan pedas. Namun sejak harga cabai tinggi, ia membeli cabai lebih sedikit dari biasanya. Kemudian ia juga mengatakan, yang paling merasakan dampak harga cabai tinggi adalah para pedagang makanan. Seperti pedagang bakso, mie ayam dan sejenisnya, sebab para pedagang tentu sangat bergantung dengan cabai. “Kita ibu rumah tangga saja terganggu dengan harga cabai tinggi, apalagi pedagang bakso dan mie ayam yang sangat butuh dengan cabai,”tutupnya.*
Kategori :