radarmukomuko.bacakoran.co - Kemungkinan besar H. Sapuan gagal maju sebagai calon Gubernur dan akan kembali maju sebagai calon Bupati Mukomuko untuk melengkapi masa limit jabatannya sebagai kepala daerah dua periode sebagaimana diatur Undang-Undang.
Menariknya lagi, Sapuan berpotensi borong dukungan Parpol, karena calon lawan politiknya, terkhusus pendatang baru dianggap kurang serius dan bersemangat mencalon. Terlihat dari masih sepinya pergerakan politik dari para calon. Kondisi ini juga membuka peluang Pilkada 2020 terulang dengan hanya dua pasangan calon yaitu Petahana dan mantan Bupati sebelumnya, Chorul Huda. Seharusnya saat ini suhu politik sudah panas, karena pemilihan Bupati Mukomuko untuk periode 2024-2029 di depan mata, dimana Agustus nanti sudah tahap pendaftaran. Diantara para bakal calon yang sebelumnya berebutan mengambil formulir pendaftaran ke Parpol dinilai kurang nyali, kebanyakan diantaranya hanya gertakan sambal dan berharap dilirik calon lain untuk pendamping. Kondisi ini juga membingungkan para pengurus partai politik, sebab semangat calon untuk mendapat mandat juga belum terlalu terlihat. BACA JUGA:Sebelum Hanyut Terseret Ombak, Anak-anak Sempat Dilarang Mandi Kurang ganasnya bakal calon, terutama pendatang baru untuk mendapat dukungan Parpol, membuka peluang Petahana atau bupati aktif saat ini, Sapuan memborong dukungan Parpol seperti sebelumnya. Pada akhirnya nanti Pilkada Mukomuko hanya dua pasangan calon seperti pada Pilkada 2020 yang lalu. Ketua DPC Gerindra Mukomuko, Armansyah,ST mengaku kurang semangat melihat keseriusan para calon saat ini. Walau banyak nama tokoh yang sudah mengklaim siap mencalon bupati, namun jika melihat nyalinya yang masih kurang, membuat kemungkinan Pilkada 2024 hanya dua pasangan calon seperti sebelumnya. "Kemungkinan terjadi yang maju dua pasangan seperti 2020 lalu, karena calon-calon lain yang ada muncul cuma gertak sambal, kurang serius," kata Armansyah. Lanjutnya, kemungkinan parpol diborong oleh satu calon cukup terbuka jika kondisi terus seperti sekarang, harusnya calon pendatang baru berani mengambil langkah lugas mendapat mandat Parpol. Keputusan siapa yang diusung umumnya ditentukan oleh pengurus pusat partai politik. Namun pengurus dan kader di daerah tetap akan memberi masukan, karena diharapkan calon yang diusung nantinya adalah orang yang diharapkan, hingga semangat memenangkan lebih serius. BACA JUGA:Curi Star, Medan Jaya Tetapkan RKPDes 2025 "Harapan kita calon yang diusung nanti adalah orang yang kita harapan, hingga semangat memperjuangkannya juga besar. Kalau partai diborong satu calon, semangat kader memperjuangkan kurang," paparnya. Pengurus Hanura Mukomuko, Alfian,SE juga mengakui juga mengatakan, keseriusan dan persiapan para calon dinilainya kurang. Bahkan menurutnya ada bakal calon yang mengklaim siap mencalon, namun pada dasarnya tidak siap, hanya berharap nanti dilirik oleh calon lain. Ia juga sepakat mengatakan, kalau kondisinya terus seperti sekarang, kemungkinan dukungan parpol diambil satu calon cukup besar. "Kalau kurang semangat, bisa saja partai diborong satu calon," tutupnya.*
Kategori :