Kata Biset Fenomena Alam yang Cantik Aurora Borealis Turut Menyinari Tenggelamnya Kapal Titanic

Jumat 05 Jul 2024 - 08:57 WIB
Reporter : Fahran
Editor : Ahmad Kartubi

radarmukomuko.bacakoran.com – Tepat pada tanggal 15 Maret tahun 1912  Kapal Titanic tenggelam setelah diduga menabrak Gunung es di hari yang  na’as itu.

Pristiwa yang bersejarah sepanjang masa  dan terkelam di dunia pelayaran, banyak  meninggalkan kisah haru dan pilu serta empati dunia.

Tragedi kapal Titanic terbilang sebagai tragedi yang sangat mengerikan, ternyata terdapat sebuah fenomena yang ikut menjadi saksi tenggelamnya kapal legendaris tersebut.

Fenomena tersebut adalah fenomena alam Aurora borealis yang terlihat di atas Kapal Titanic saat kapal tersebut mulai dibanjiri air.

Hal ini beradasarkan pada penglihatan dari seorang perwira dari kapal penyelamat Titanic, RMS Carpathia, James Bisset.

Bisset mengatakan bahwa saat kejadian itu terjadi, tiada bulan yang terlihat namun terdapat sebuah fenomena Aurora Borealis yang terlihat  begitu memukau.

“Kondisi visibilitas atmosfer yang aneh semakin meningkat sa’at kami mendekati hamparan ES dengan sinergi jawaban dari Aurora Borealis yang berkilauan,” kata Bisset.

Para ilmuwan kemudian berfikir bahwa fenomena tersebut mungkin saja terjadi karena adanya kekuatan lain yang berperan dalam hancurnya kapal.

Aurora sendiri dapat muncul ketika partikel bermuatan listrik dari Matahari menyapu Bumi. Medan magnet bumi menyalurkan partikel-partikel tersebut ke kutub lalu berinteraksi dengan gas di atmosfer untuk menciptakan Aurora.

Seorang ilmuwan cuaca independen, Mila Zinkova mengatakan bahwa adanya aura pada malam hari saat Titanic tenggelam bisa jadi berasal dari adanya episode aktivitas matahari yang cukup intens, yaitu badai geomagnetik.

Badai sejenis itu dapat mengganggu teknologi magnet dan kelistrikan di bumi sehingga mungkin saja badai matahari telah mengguncang Kompas atau mengarahkan teknik menuju kehancuran.

Meski begitu, seorang pakar lain berpendapat bahwa teori tersebut sangat mustahil. Meski terdapat sejumlah kemungkinan bahwa cuaca luar angkasa menjadi penghambat upaya untuk menyelamatkan penumpang di kapal, namun teori tersebut tidak bisa di benarkan.

Disisi lain, salah satu penumpang selamat Titanic bernama Lwrence Beesley, mengira bahwa aura tersebut adalah cahaya Fajar saat ia dan penumpang lain sedang menunggu penyelamatan di salah satu ke Sekoci.

“Cahaya lembut meningkat untuk beberapa saat dan redup sedikit, bersinar lagi, dan kemudian tetap diam dalam beberapa menit,” tulis Beesley.*

Artikel ini dikutip dari suara.com dan https://amp.suara.com/tekno

Kategori :