Pencinta Pasta Dan Spagheti Sudah Tau Belum Sejarahnya? Simak Penjelasannya

Selasa 18 Jun 2024 - 09:15 WIB
Reporter : Irma
Editor : Ahmad Kartubi

Pada awal abad ini, bahan pasta Italia mengalami perkembangan luar biasa melalui ekspor. Bahkan, ekspornya bisa mencapai 70.000 ton yang mayoritas ke Amerika Serikat. Menariknya, hingga saat ini, asal muasal pasta belum diketahui secara pasti dan masih menjadi topik perdebatan.

 

Masakan pasta di masa lalu

Selain sejarah, hidangan pasta pertama kali dijelaskan dalam dongeng berjudul The Decameron oleh penulis Boccaccio pada abad ke-14. Dalam buku tersebut, ia menceritakan kisah seorang koki pasta yang menyajikan pasta dengan ravioli dan taburan parmesan.

 

Ada lagi penulis dongeng dan penyair yang bercerita tentang hidangan pasta, yaitu Franco Sacchetti. Ini menceritakan kisah dua orang teman yang bertemu untuk makan pasta di tahun 1390-an. Konon kedua orang tersebut makan makanan yang sama, namun salah satunya justru memiliki nafsu makan yang lebih. 

 

Pada Abad Pertengahan hingga abad ke-16, hidangan pasta juga sangat berbeda dengan masa kini. . Saat itu, pasta dimasak lebih lama dan memiliki campuran bahan pedas, asin, dan manis.

 

Yang menariknya, saat itu pasta hanya dikenal sebagai makanan yang hanya diperuntukkan bagi orang kaya. , seperti bangsawan Renaisans. Selain itu, resep masakan ini juga lebih rumit.

 

Contohnya adalah masakan yang dibuat oleh Bartolomeo Scappi, chef dari sebuah lembaga Katolik. Dia menyajikan hidangan pasta berupa ayam rebus serta ravioli yang dibuat dengan dada sapi, babi panggang, perut babi rebus, keju parmesan, gula, bumbu, krim keju, rempah-rempah, dan kismis. Resep ini jelas sangat berbeda dengan resep pasta masa kini tetapi jauh lebih realistis.

 

Hidangan rakyat jelata dan raja

Pada tahun 1500-an, orang Neapolitan terkenal dengan makan daun atau manga Foglia. Kebiasaan ini kemudian berubah pada akhir abad ke-17 ketika masyarakat Napoli mulai menyukai pasta dan menjadikannya sebagai hidangan pokok. Perubahan ini disebut-sebut merupakan dampak dari penurunan taraf hidup masyarakat secara signifikan. Akibatnya, akses mereka terhadap daging menjadi terbatas. Untuk mengatasi masalah ini, mereka kemudian beralih ke konsumsi gandum yang harganya relatif lebih murah.

 

Tags :
Kategori :

Terkait