Kecelakaan lalu lintas.
Ditelantarkan oleh orang tua.
Bencana alam, seperti gempa bumi atau tsunami.
Kehilangan orang yang dicintai.
Mengalami peristiwa terorisme, peperangan, atau pengungsian.
Menjalani perawatan medis tertentu, misalnya seperti tindakan pembedahan atau kemoterapi.
Menjadi korban perundungan (bullying).
Dampak Trauma Masa Kecil pada Anak-Anak
Dalam jangka pendek, trauma dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan di masa kanak-kanak. Adapun sejumlah dampak trauma masa kecil pada anak-anak yang perlu diwaspadai adalah sebagai berikut.
1. Masalah kesehatan: Kejadian traumatis dapat membuat anak mengalami sejumlah masalah kesehatan, seperti sakit perut atau nyeri kepala.
2. Gangguan mental: Sebanyak 15% anak perempuan dan 6% anak laki-laki mengalami gangguan stres pascatrauma (PTSD) setelah mengalami peristiwa traumatis. Kondisi ini dapat membuat mereka merasa sedih dan takut yang intens, kesulitan untuk tidur, mimpi buruk, tantrum, dan cenderung menghindari interaksi dengan orang lain.
3. Rendah diri: Trauma di masa kecil kerap menyebabkan anak cenderung menyalahkan dirinya sendiri atas kejadian tersebut dan membuat mereka merasa rendah diri serta tidak berdaya.
4. Gangguan perkembangan kognitif: Kejadian traumatis juga dapat memengaruhi perkembangan kognitif pada anak. Kondisi ini dapat menyebabkan anak kesulitan untuk memecahkan masalah, mempelajari informasi baru, serta membuat rencana atau strategi.