radarmukomuko@bacakoran.co - Tumpeng merupakan masakan tradisional Indonesia yang banyak digunakan dalam acara, upacara dan kegiatan seperti hari jadi, pelantikan, pernikahan dan syukuran. Hidangan ini disajikan dalam nasi berbentuk kerucut yang disusun di atas daun pisang dengan berbagai lauk pauknya. Tradisi penggunaan nasi tumpeng sebagai salah satu kebutuhan dalam ritual yang berkaitan dengan daur hidup, syukuran, perayaan dan penyampaian keinginan masih sangat kuat di masyarakat Jawa.
Tumpeng merupakan alat penting dalam perayaan dan festival . upacara-upacara yang diselenggarakan oleh masyarakat Jawa. Dari perayaan kelahiran muncullah berbagai ungkapan rasa syukur dan kematian. Tumpeng berasal dari akronim 'yen metu kudu mempeng' yang artinya 'keluar harus semangat banget'. Tumpeng merupakan wujud keikhlasan, toleransi dan kebesaran jiwa serta kekaguman terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa Pencipta.
Tumpeng merupakan hidangan yang penuh makna, tidak hanya dilambangkan
Dari bentuk nasinya yang kerucut, namun juga berdasarkan warna nasi dan hidangan yang menyertainya. Meskipun berlangsung dalam kegiatan/acara serupa, namun perbedaan jenis nasi tumpeng yang digunakan tetap terlihat antara jenis nasi tumpeng yang satu dengan jenis nasi tumpeng lainnya. Variasi dan kreasi berbagai jenis nasi tumpeng menunjukkan adanya ketidaksesuaian pandangan terhadap makna kegunaannya, yang disebut persepsi masyarakat terhadap sesuatu.
Tumpeng mempunyai bentuk khusus yaitu kerucut yang mengarah ke atas seperti sebuah gunung. Menurut mitologi Hindu, gunung dianggap sebagai awal mula kehidupan, karena dari Gunung Mandara (dalam cerita Mahabarata) mengalir air kehidupan (Amerta), siapapun yang meminum air tersebut akan memperoleh keselamatan. Selain itu, bentuknya khusus dimaksudkan untuk meniru bentuk Gunung Mahameru yang dianggap sebagai tempat tinggal para dewa dan dewi.
Selain penampilannya, tumpeng juga sering digunakan dalam acara atau upacara. Ada dua warna: putih dan kuning. Nasi tumpeng putih memiliki makna simbolis sebagai representasi Dewa Matahari dalam agama Hindu. Warna putih juga melambangkan sinar matahari sebagai sumber kehidupan. Warna kuning pada nasi tumpeng emas melambangkan emas. Kuning melambangkan keberuntungan, kemakmuran dan kemakmuran.
Nasi yang berbentuk kerucut mengarah ke atas melambangkan keagungan Tuhan Yang Maha Esa yang menciptakan alam dan segala isinya, dan lauk pauk melambangkan isi alam. Dalam penyajiannya terdapat 7 jenis lauk pelengkap nasi tumpeng yang dalam bahasa jawa berarti “pitu” yang berarti pitulungan (penolong). Ini adalah ikon yang menjelaskan permintaan pengguna.
Berikut ini beberapa macam tumpeng dengan jenis isian dan makna berbeda.
1. Tumpeng Adhem-adheman atau Arep-Arepan: Tumpeng ini terbuat dari nasi putih berbentuk kerucut, bagian lerengnya ditaburi daun pisang yang disobek. Tumpeng ini memiliki makna pengharapan kepada makhluk halus yang menghuni keraton dan sekitarnya sehingga menjamin suasana tenang dan tidak mengganggu aktivitas yang sedang berlangsung.
2. Tumpeng diantaranya. Nasi tumpeng putih dikelilingi sayuran rebus seperti bayam, kacang panjang, tauge, dan kangkung yang dibumbui metana atau gudhangan. Arti dari tumpeng parmi-among adalah untuk menunjukkan rasa hormat terhadap pamomong (roh gaib) yang ada di sekitar kehidupan manusia.
3. Tumpeng Alus. Tumpeng hadir dalam bentuk nasi putih dengan aksesoris tergantung kebutuhan pesta dan ketersediaan bahan. Tumpeng ini dimaksudkan untuk menunjukkan keikhlasan si penghafal. Tumpeng ini sering digunakan dalam nyadran (pembersihan makam), tandur (penanaman padi), pengolahan tanah, ritual tabuh/wiwit (pemetikan padi pertama), serta ritual pembersihan desa.
4. Tumpeng Blawong. Nasi tumpeng putih dengan gudhangan, daging kering, kacang tolo hitam goreng, tempe bacem, daging kering, bumbu pelas, telur impal dan pindang.
5. Tumpeng Duplak. Hidangan tumpeng ini memiliki ciri khas bagian atasnya yang agak lancip karena di atasnya terdapat telur rebus di dalam cangkangnya. Hidangan tumpeng ini dilengkapi dengan berbagai macam lauk seperti sambal goreng, semur daging, pindang/telur api, capcai, perkedel, acar timun, kerupuk udang/kacang renyah
6. Tumpeng Kapuranto. Nasi tumpeng berwarna biru dan terbuat dari bunga telangi sebagai pewarna alami. Hidangan tumpeng ini dilengkapi dengan tujuh jenis lauk seperti daging goreng sambal, sambal/gudhangan, mie, capcai, telur, semur, perkedel, acar, dan kerupuk. Tumpeng ini merupakan simbol permintaan maaf.
7. Tumpeng Kendhit. Nasi tumpeng terbuat dari nasi putih dengan nasi kuning di tengahnya. Tumpeng kendhit digunakan oleh penghafal untuk mendoakan jalan keluar dari gejolak dan kesulitan hidup serta agar selamat dari ancaman roh jahat. Tumpeng kendhit dilengkapi dengan lauk pauk berupa daging goreng dengan sambal, capcai, acar, daging semur, daging panggang, telur goreng, perkedel, kerupuk udang dan renyah dengan kacang tanah.