radarmukomukobacakoran.com - Menaburkan bubuk abate, ke dalam air yang menggenang, merupakan salah satu langkah untuk membasmi jentik nyamuk.
Menabur bubuk abate sangat dianjurkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Mukomuko, dalam hal ini Dinas Kesehatan, melalui Puskesmas yang ada. Rabu 15 Mei 2024, Camat Selagan Raya, Wahyuana, S.IP bersama anggota Polsek Teras Terunjam, anggota Koramil 0428-03 Penarik, dan para Kades, melakukan tabur bubuk abate secara massal. Sasarannya adalah air menggenang yang ada di 6 desa. Terutama yang ada di sekitar permukiman warga. Dimulai dari Desa Surian Bungkal, Sungai Jerinjing, Sungai Gading, Sungai Ipuh, Sungai Ipuh Satu, dan Sungai Ipuh Dua. BACA JUGA:Perlu Dicoba, Tumpang Sari Sawit dengan Porang Langkah tersebut dalam rangka mencegah terjadinya penyebaran penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD). Dimana ada 6 orang di Selagan Raya yang dinyatakan terserang DBD. Menabur bubuk abate, bukan berarti masalah penyebaran nyamuk aedes aegypti teratasi. Pasalnya penaburan bubuk abate juga memiliki kelemahan. Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Selagan Raya, M. Yakin menjelaskan, jentik nyamuk pembawa penyakit DBD, suka berada pada air yang jernih. Menaburkan bubuk abate, salah satu cara membunuh jentik nyamuk tersebut. "Kalau hujan, air yang sudah ditaburi abate mengalir dan hilang dan berganti dengan air baru. Air itu bisa untuk tempat berkembangbiak nyamuk aedes aegypti," jelas Yakin. BACA JUGA:TPP Mukomuko Ikut Konsolidasi Pengembangan Desa Inklusif Yakin juga menyampaikan, langkah yang efektif menghindari serangan nyamuk aedes aegypti adalah dengan pola hidup bersih dan sehat. Hindari adanya genangan air, baik di selokan, barang bekas, dan lain-lain. Melakukan gerakan 3 M plus. Menguras bak mandi 3 hari sekali, menutup penampungan air, serta mengubur barang bekas, plus menaburkan serbuk abate. "Pola hidup sehat, hal yang penting dilakukan agar terhindar dari DBD. Fogging dan penaburan bubuk abate, sebagai pendukung," demikian Yakin.*
Kategori :