39 Warga Mukomuko Diserang DBD

Bustam Bustomo.--Sceenshot
KORANRM.ID - Hingga 21 April 2025, Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, mencatat setiap ada 39 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Dengan rincian pada Januari 15 Kasus, Februari 7 Kasus, Maret 10 Kasus dan April hingga tanggal 21, 7 kasus.
Sehubungan dengan itu, masyarakat di Kabupaten Mukomuko, diingatkan agar tidak lengah terhadap ancaman virus demam berdarah dengue (DBD). Sebab di musim penghujan seperti yang terjadi sekarang, sangat memungkinkan berkembang biaknya nyamuk aedes agepty.
Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Kesehatan Mukomuko, hingga bulan Maret 2025 lalu tercatat ada 10 pasien dinyatakan positif terpapar virus DBD.
BACA JUGA:Bangun Satu Item, Camat Apresiasi Program Desa Teras Terunjam
BACA JUGA:Program Ketahanan Pangan Desa Tirta Mulya, Tanam Jagung dan Penggemukan Sapi
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo, SKM menegaskan. Untuk menyetop kasus DBD di daerah ini. Pihaknya sudah melakukan kegiatan bersih-bersih di lingkungan kantor serta menggiatkan masyarakat melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) DBD. Selain itu, sasaran PSN juga digiatkan pada sekolah-sekolah karena lokasi sekolah juga rawan menjadi tempat perkembang biak nyamuk.
"Kita fokus ke kantor dan sekolah karena durasi pekerjaan kantor dan sekolah kurang lebih 7 jam. Sehingga membuat lengah penghuni kantor dan warga sekolah terhadap ancaman DBD. Berbeda dengan lingkungan rumah dan masyarakat setiap saat dapat teroantau dan dibersihkan," katanya.
BACA JUGA:Program Ketapang, Desa Pondok Baru Berencana Lanjut Peternakan Kerbau
Bustam menerangkan, upaya efektif yang dapat dilakukan masyarakat untuk memberantas nyamuk DBD hanya dengan cara pemberantasan sarang nyamuk.
Ia menerangkan, biasanya nyamuk pembawa virus demam berdarah senang berkembang biak pada genangan air bekas botol minuman dan sampah plastik. Makanya ini yang sedang diberantas oleh Pemkab Mukomuko bersama tim.
"Kita tidak selalu mengandalkan foging atau penyemprotan asap. Karena upaya itu bukan sebuah solusi yang tepat untuk membasmi nyamuk DBD. Fogging itu sifatnya hanya sementara, dan hanya untuk membunuh induk nyamuk. Kalau jentik yang ada di genangan air, tidak bisa mati," ujarnya.
BACA JUGA:Program Ketahanan Pangan Talang Petai di Tahap I Bakal Mengarah ke Sapi
Untuk itu, pihaknya terus mendorong masyarakat dapat pro aktif membuang bekas genangan air pada sampah plastik dan botol. Sebab dapat menjadi sarang nyamuk baru. Begitu juga lahan perumahan kosong, sebaiknya dibersihkan rutin oleh pemilik, jangan sampai dibiarkan menjadi semak belukar.