radarmukomukobacakoran.com - Musim hujan berarti peningkatan kasus penyakit yang ditularkan oleh nyamuk seperti demam berdarah dengue (DBD). Pada prinsipnya nyamuk dapat menularkan virus baik pada musim hujan maupun kemarau. Kasus penyakit ini meningkat pada musim hujan, karena air hujan menumpuk atau menggenang di banyak tempat yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
Merupakan negara yang melintasi Garis Wallace dan memiliki dua musim, Indonesia adalah salah satunya. negara-negara yang menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk. Meski tidak semua nyamuk menjadi vektor penyakit, namun terdapat beberapa spesies nyamuk di Indonesia yang dapat menimbulkan bahaya bagi masyarakat Ada dua alasan mengapa negara dengan iklim tropis seperti Indonesia lebih rentan terhadap penyakit yang ditularkan oleh nyamuk. Pertama, karakteristik negara tropis dengan kondisi lingkungan yang umumnya hangat dan lembab justru menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi perkembangbiakan beberapa nyamuk berbahaya. Kedua, iklim panas menciptakan kondisi infeksi kulit pada manusia dan kelembapan saat ini menyebabkan bakteri atau virus yang dibawa oleh nyamuk berkembang biak dengan sangat cepat. Demam berdarah dengue (DBD) adalah salah satu penyakit paling berbahaya dan mematikan di dunia . dibawa oleh nyamuk. DBD atau virus demam berdarah ini mempunyai 5 jenis yang berbeda dan virus ini ditularkan oleh nyamuk betina, khususnya nyamuk Aedes Aegypti atau nyamuk DBD bagi masyarakat Indonesia. Menurut sebuah penelitian, Nyamuk demam berdarah lebih suka beristirahat di dalam rumah dan menggigit nyamuk ini. lebih sering terjadi pada siang hari dengan waktu puncak pada pagi hari dan menjelang gelap. Nyamuk Aedes dapat Bagaimana cara penularan demam berdarah? Virus demam berdarah ditularkan melalui udara. dari orang ke orang ketika nyamuk Aedes Aegypti menghisap darah orang yang terinfeksi virus tersebut. Setelah seminggu, nyamuk dapat menularkan virus dengan menggigit orang yang sehat, menyebabkan orang tersebut tertular virus yang mirip dengan demam berdarah. Jika seseorang terkena DBD maka gejala-gajla yang akan ditimbulkan ialah. • Demam tinggi • Rasa sakit kepala yang parah • Nyeri di belakang mata • Nyeri sendi dan otot • Mual • Muntah • Ruam pada kulit Untuk megurangi populasi nyamuk diarea rumah, dapat menggunakan obat anti nyamuk. Namun penggunaan obat anti nyamuk jika terus meneterus tentu dapat menimbulkan efek buruk. Terlebih obat anti nyamuk mengandung zat-zat kimia aktif yang berbahaya jika terhirup oleh manusia. Berikut ini alternatif tumbuhan anti nyamuk yang dapat membantu mengusir nyamuk dirumah Anda: a. Serai ( Andropogon nardus L) Kandungan dari serai yang utama adalah minyak atsiri dengan komponen sitronelal 32-45%, geraniol 12-18%, sitronelol 11-15%, geranil asetat 3-8%, sitronelil asetat 2-4%, sitral, kavikol, eugenol, elemol, kadinol, kadinen, vanilin, limonen, kamfen. Minyak serai mengandung 3 komponen utama yaitu sitronelal, sitronelol dan geraniol. Hasil penyulingan dari Andropogon nardus L dapat diperoleh minyak atsiri yang disebut Oleum citronellae, terutama terdiri atas geraniol dan sitronelal yang dapat digunakan untuk menghalau nyamuk.. Abu dari daun dan tangkai serai mengandung 45 % silika yang merupakan penyebab desikasi (keluarnya cairan tubuh secara terus menerus) pada kulit serangga sehingga serangga akan mati kekeringan. Sitronelol dan geraniol merupakan bahan aktif yang tidak disukai dan sangat dihindari serangga, termasuk nyamuk sehingga penggunaan bahan-bahan ini sangat bermanfaat sebagai bahan pengusir nyamuk. b. Lavender (Lavandula angustifolia) Penampilan bunga lavender memang amat menarik. Bunganya berwarna ungu kecil-kecil. Bunga ini mengeluarkan aroma wangi. Bunga ini sering digosok-gosok ke tubuh untuk menghindari gigitan nyamuk. Perbanyakan tanaman lavender (Lavandula angustifolia) biasanya. dengan menggunakan bijinya. Biji-biji yang tua dan sehat disemaikan. Bila sudah tumbuh, dipindahkan ke polybag. Ketika tingginya mencapai 15 – 20 cm, dapat dipindahkan ke dalam pot atau ditanam di halaman rumah. Tanaman lavender menghasilkan minyak atsiri dengan menyuling bunganya. Minyak lavender memang sering dipakai sebagai aromaterapi. c. Zodia (Evodia suaveolens) Menurut Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro), minyak hasil sulingan daun zodia mengandung 46% linalool dan 13,26% apinene serta zat evodiamine dan rutaecarpine yang dapat mengusir nyamuk. Zodia. Daunnya mampu mengusir nyamuk selama 6 jam, dengan daya hambat (daya lindung) lebih dari 70%. Selain efektif mengusir nyamuk, para ilmuwan juga menemukan khasiat lain dari tanaman zodiak seperti mengobati sakit kepala, disentri, dan membunuh sel kanker. Bunganya juga bisa digunakan sebagai salep untuk mengobati masuk angin. d. Geranium (Pelargonium citrosa) Geranium (Pelargonium citrosa) tumbuh bergerombol, dengan banyak tunas. Daunnya berwarna hijau, berbentuk jangkar (anchor-like), dengan tepi bergerigi. Batangnya banyak mengandung air dan diperbanyak dengan cara memotong biji. Geranium hadir dalam tiga variasi, Citrosa anti nyamuk, ratu lemon Citrosa, dan Lady Diana Citrosa. Obat nyamuk Citrosa dulunya cukup mudah ditemukan di Bandung dan tumbuh liar di sekitar persawahan. Secara tradisional, penggunaannya diambil dengan mengambil daunnya dan ditaruh di sela-sela pakaian di lemari. Khasiatnya dapat mengusir nyamuk dan ngengat, serta memberikan wangi yang khas. e. Rosemary Dilihat dari tampilan fisiknya, tanaman rosemary ini kurang diminati sebagai tanaman hias. Namun jika dilihat dari kegunaannya, tak heran jika banyak orang yang mencari tanaman ini. Sebagai tanaman yang berbatang keras, bentuk rosemary tidak berbeda dengan tanaman sejenis lainnya. Satu-satunya keunggulannya terletak pada baunya yang sangat kuat. Warna daun hijau tua, bentuk daun meruncing. Bau menyengat inilah yang banyak dicari orang, karena bau yang dikeluarkan saat tanaman ini ditiup angin ternyata bisa mengusir nyamuk.* Sumber : https://staffnew.uny.ac.id/upload/132309678/pengabdian/MAKALAH++PPM+Anti+Nyamuk.pdf
Kategori :