KORAN DIGITAL RM - Selama puluhan tahun bersawah ada musuh abadi yang selalu mengancam tanaman padi petani di Kecamatan Selagan Raya. Yakni tikus. Sejauh ini, belum ditemukan cara yang tepat untuk mengatasi hama tikus. Strategi yang dilakukan petani untuk meminimalisir serangan tikus adalah tanam serentak. Dengan luasnya tanaman padi, maka serangan tikus tersebar. Taktik ini dianggap jitu untuk menekan kerusakan tanaman. Untuk sedikit mengurangi populasi tikus, petani memasang racun tikus.
Gara-gara tikus, puluhan hektare sawah di wilayah Desa Talang Buai, mulai dialihfungsikan.
BACA JUGA:Fisik 2023 Tuntas, Pemdes Sungai Lintang Segera Serahterima Bangunan
Sengaimana disampaikan oleh Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Selagan Raya, Hendri, SP beberapa waktu lalu.
Hendri mengatakan, untuk memberantas tikus secara tuntas, hampir mustahil. Masalahnya adalah, sawah di Selagan Raya, pada umumnya dikelilingi oleh semak belukar atau kebun sawit dan karet. Beberap petani sudah putus asa dan memilih tanam sawit di area sawah mereka.
''Beberapa petani sengaja tanam sawit karena kesal dengan tikus,'' ujar Hendri.
BACA JUGA:Kuota Pupuk Bersubsidi di Lubuk Pinang Aman
Hendri menambahkan, untuk mengurangi serangan hama tikus, pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Pertanian, menyiapkan racun tikus. Bagi petani yang membutuhkan, bisa mengajukan permintaan secara tertulis. Stok racun tikus ini adalah di Dinas Pertanian, tidak berada di BPP. Bagi petani yang membutuhkan, BPP akan merekomendasikan.
''Di Dinas Pertanian ada stok racun tikus. Sewaktu-waktu petani butuh bisa minta. Pasti kami beri rekomendasi,'' tambah Hendri.
Pemuda Selagan Raya, Zik Putra, SKM, mengatakan, musuh alami tikus diantaranya adalah burung elang dan ular. Diperkirakan populasi elang dan ular mengalami penurunan. Penyebabnya habitat mereka, hutan, terus berkurang. Hutan, tempat ular dan elang berkembangbiak sudah berubah menjadi kebun sawit.*