KORAN DIGITAL RM - Pada tahun ajaran 2024-2025, Pondok Pesantren (Ponpes) Al Fattah Nailul Anwar (AFNA) akan membuka Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Yakni Sekolah Menengah Kejujuran (SMK) Islam Nailul Anwar.
Alamatnya di Desa Sari Makmur, Kecamatan Air Dikit. Untuk ukuran sekolah swasta, biaya yang dibebankan pada siswa sangat murah.
Pendiri sekaligus pengasuh Ponpes AFNA, Miftachul Huda Alchakimi alias Gus Huda, mengatakan "Ilmu harus dimahari". Dengan kata lain, agar Ilmu yang didapat berkah dan barokah, maka harus ada maharnya. Dibayar.
BACA JUGA:Anggaran BLT-DD Rawa Mulya Tahun Ini Rp 0
"Orang yang sekolahnya banyar mahal, semengat belajarnya pasti beda dengan orang yang sekolah gratis," ujar Gus Huda saat ditemui di kediaman, Selasa 19 Maret 2024.
Gus Huda menambahkan, Ponpes AFNA membuka sekolah formal sejak 3 tahun lalu. SD Islam Nailul Anwar dan SMP Islam Nailul Anwar. Dari tahun ke tahun antusias masyarakat menitipkan anaknya di Ponpes AFNA terus meningkat.
"Antusias masyarakat sangat tinggi. Itu salah satu pertimbangan kami membuka SD dan SMP, dan lanjut membuka SMK," tambah Gus Huda.
Untuk bisa sekolah di SMK Islam Nailul Anwar, ada beberapa persyaratan yang wajib dipatuhi. Diantaranya siswa wajib mondok, tinggal di Ponpes AFNA. Syarat lain, tidak boleh membawa motor maupun HP. Dan wajib membayar mahar.
BACA JUGA:Memanas! Sejumlah Warga Padang Gading Tetap Ngotot Kades Mundur
"Biaya untuk SMK Rp650 ribu per bulan. Itu sudah keseluruhan, SPP dan makan/minum di Pondok," ungkap Gus Huda.
SMK Islam Nailul Anwar, menerima calon dari semua kalangan. Baik dari ekonomi mampu, sedang, maupun ekonomi bawah. Semua diberlakukan sama. Dengan kata lain, kewajiban membayar biaya sekolahnya sama.
"Bagi yang benar-benar tidak mampu, nanti ada kebijakan dari pengasuh Pondok Pesantren. Agar barokah, ilmu itu harus dimahari. Berapa dan apa bentuk mahar itu, disesuaikan dengan kondisi yang ada," tutup kyai muda kharismatik ini.*