KORAN DIGITAL RM - Buaya sungai air hitam di Desa Padang Gading Sungai Rumbai, kembali menampakkan dirinya ke warga. Kemunculan buaya di sepanjang sungai air hitam di wilayah Padang Gading ini bukan sekali dua kali. Buaya dengan ukuran jumbo lebih kurang sepanjang 3 meter tersebut sudah acap kali naik ke daratan berjemur, dan menampakkan wujudnya kepada warga, bahkan sering memasuki lahan perkebunan sawit milik warga setempat. Semakin seringnya, sehingga membuat warga Desa Padang Gading tidak lagi heran dan tidak lagi kaget dengan kemunculan hewan jenis reptil tersebut. Namun, para petani tetap hati-hati dan waspada. Terutama warga yang memiliki kebun di kawasan sungai.
BACA JUGA:Kantor Satlantas Polres Mukomuko Diserbu Puluhan Orang
Salah satu warga setempat, Wisnu menuturkan, penampakan buaya di kawasan sungai air hitam ini sudah cukup sering. Kadang warga melihat langsung binatang buas tersebut sedang berjemur di daratan, kadang warga melihatnya sedang berenang menyusuri aliran sungai. Bahkan buaya ini juga sering ditemukan dalam kawasan kebun sawit warga. Ini yang dikhawatirkan. Apa lagi musim hujan kebun masyarakat yang ada di pinggir sungai air hitam ini banyak yang terendam. "Peredaran buaya di kawasan sungai air hitam dalam wilayah Desa Padang gading ini, sudah sangat mengerikan bagi yang tidak terbiasa melihatnya," kata Wisnu.
Masih jelaskan Wisnu, jika keberadaan buaya ini dibiarkan dan tidak ada penanganan khusus. Takutnya buaya ini kembali memangsa warga. Ini yang sangat dikhawatirkan masyarakat Desa Padang Gading. Selama ini bukan tidak ada peristiwa buaya menerkam warga. Beberapa tahun lalu kejadian buaya menerkam warga ini sudah pernah terjadi di wilayah Desa Padang Gading. Takutnya kejadian serupa kembali terjadi. "Kalau kita yang duluan melihat binatang buas itu, tentu kita bisa lebih was-was atau langsung melarikan diri. Namun bagaimana kalau kita tidak melihatnya. Ini yang dikhawatirkan," beber Wisnu.
BACA JUGA:Pasar Pangan Organik Terbuka Lebar, Masa Depan Petani Mukomuko Cerah
Masih dilanjutkan Wisnu, sebagai warga berharap pemerintah terkait dalam hal ini Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) hadir mengatasi keberadaan buaya ini. Kalau bisa di kawasan sungai air hitam ini ada penanganan khusus. Sehingga hewan yang dilindungi tersebut terjaga dan masyarakat khususnya yang memiliki kebun di kawasan sungai air hitam ini bisa dengan nyaman dalam menjalankan aktifitas perkebunan. "Kalau anak buaya di kawasan sungai air hitam yang ada di wilayah padang gading ini sudah cukup banyak. Anakan ini otomatis bakal membesar dan terus berkembang. Sementara penahanan khusus dari pemerintah terkait tidak ada. Kita sangat berharap BKSDA hadir dalam persoalan mengatasi biasa ini," harapnya.*