koranrm.id - Aljazair merupakan negara terbesar kedua di Afrika, dunia Arab dan Mediterania yang memiliki cadangan energi dan pertambangan yang melimpah. Dilansir dari channel youtube Doczon, cadangan minyak dan gas yang terdapat di Aljazair terkonsentrasi di wilayah bagian selatan. Sementara itu, sebagian besar warga Aljazair tinggal di bagian Utara dekat dengan pantai.
Karena memiliki iklim sedang juga ketersediaan lahan subur, garis pantai di utara terbentang sepanjang 1644 km dari Tunisia di timur hingga Maroko di bagian barat perbatasan maritim Aljazair diperkirakan 12 mil laut di utara pantai. Sebagai perairan teritori dan antara 32 dan 52 mil laut sebagai zona penangkapan ikan. Sedangkan Perbatasan darat Aljazair memiliki panjang 6385 KM. Saat ini Aljazair menjadi negara yang telah mengekspor minyak dan gas selama lebih dari 50 tahun dan memasuk gas alam dalam jumlah besar ke Eropa dengan TR sebagian perusahaan minyak nasional yang menjadi perusahaan terbesar di Afrika. BACA JUGA:5 Tips Ampuh Menyimpan Bawang Merah dan Putih agar Tahan Lama, Bebas Busuk dan Bertunas! Menurut organisasi negara pengekspor minyak, Aljazair menempati peringkat ke-16 dalam hal cadangan minyak di dunia dan terbesar kedua di Afrika. Disamping itu, Aljazair juga menempati peringkat kesembilan dalam hal cadangan gas alam. Ekspor energi telah menjadi tulang punggung perekonomian aljaz. Dengan cadangan minyak yang melimpah pada zaman kuno, aljaz mengenal banyak kerajaan dan peradaban termasuk pemerintahan Numidia, Fenisia, Punisia Romawi, Vandal. Dan kemudian bizantiumjair kemudi menjadi bagian dari kekuatiah menandakan masuknya peradaban Islam. bl Berlanjut pada era abbasiah yang kemudian berada di kekuasaan idrisiah, fatimiah hingga utmaniah atau otoman pada abad ke19. Aljazair menjadi daerah jajahan prancis dan berjuang untuk mencapai kemerekaannya. Karena itulah disebab sebagai negera sejuta Martir Jah Martir revolusi pembebasan nasional yang berlangsung selama 7 setengah tahun hingga kini, konstitusi negara Aljazair menyebut bahwa Islam adalah agama resmi negara. Dan bahasa Arab sebagai bahasanya. Sedangkan bahasa amazik sebagai bahasa resmi kedua. Kendati dikenal sebagai negara yang kaya minyak, nyatanya Aljazair masih mempergunakan keledai untuk banyak aktivitas pengangkutan barang. Terutama untuk mengangkut sampah. Alih-alih Membuat alat canggih atau menggunakan mesin sampah di gang-gang ibu kota Aljazair justru diangkut dengan menggunakan keledai. BACA JUGA:Rahasia Membuat Bubur Sumsum Ubi Ungu: Lembut, Gurih, dan Bikin Ketagihan! Keledai-keledai pengangkut sampah ini dikumpulkan di sebuah kandang khusus yang setiap pagi dikeluarkan oleh petugas pengumpul sampah. Mereka akan menyusuri gang-gang sempit di kota ini. Menaikkan sampah ke keranjang di atas keledai. Penggunaan keledai ini dilakukan karena kebanyakan gang di kota kapsah demikian sempit. Sehingga dinilai lebih mudah menggunakan keledai, tidak heran jika di jalanan kota kapsyah banyak ditemukan pengangkutan sampah menggunakan keledai. Di samping mobil-mobil mewah yang berjejer di kota. Cara ini terpaksa dilakukan untuk menjawab seruan para aktivis lingkungan yang selama ini menekankan perlunya mengurangi emisi berbahaya yang dihasilkan oleh mobil. Bukan hanya di daerah perkotaan, keledai sebagai hewan pengangkut barang juga populer di perbatasan antara Aljazair, Tunisia dan Maroko. Di daerah perbatasan Aljazair harga keledai bahkan naik tajam. Beberapa tahun terakhir tidak seperti harga biasanya. Alih-alih sebagai tunggangan yang berkelas, keledai justru menduduki posisi terdepan dalam operasi penyelundupan yang terjadi di perbatasan antara Aljazair dengan Maroko dan Tunisia. BACA JUGA:Notifikasi Whatsapp Sangat Mengnggu, 4 Cara Menonaktifkan Notifikasi Whatsapp Keledai berhasil memaksakan nilai dan harganya yang tinggi setelah menjadi alat paling aman untuk mengangkut barang-barang. Para penyelundup-penyelundup cerung menggunakan keledai untuk mengangkut berbagai macam bahan dalam jumlah besar di kawasan yang ingin mereka lalui dengan tujuan untuk menghindari pihak Bea Cukai. Mereka berinvestasi besar pada kemampuan keledai untuk bergerak sendiri, menempuh jarak dan rute yang sebelumnya telah mereka latih untuk diikuti. Sumber pers di Tunisia, Aljazair dan Maruko sebelumnya telah memberitakan indikasi fenomena peningkatan penggunaan keledai dalam berbagai operasi penyelundupan. Ketergantungan pada keledai ternyata lebih besar dibandingkan penggunaan mobil dalam aktivitas penyelundupan. Jumlah hewan yang disita oleh penjaga perbatasan dan petugas Bea Cukai ternyata dua kali lipat dari jumlah mobil yang disita. Setelah pengemudinya diketahui terlibat dalam kegiatan terlarang ini, menurut pengamat perbatasan Maroko, Aljazair operasi penyelundupan masih sangat aktif dengan investor besar yang berada di belakangnya setelah penyeberangan perbatasan di Aljazir ditutup akibat marak aktivitas penyelundupan. Selain digunakan sebagai kendaraan pengangkut sampah serta aktivitas penyelundupan, keledai juga menjadi santapan warga Aljazair. Orang Aljazair menyembelih keledai setelah terjadi kenaikan harga yang fantastis akibat krisis parah yang melanda Negeri sejuta Martir ini. BACA JUGA:Wajib Ada Saat Imlek, 5 Buah Pembawa Keburutungan Saat Imlek Kenaikan harga daging yang signifikan di Aljazair menjadi alasan utama fenomena penjualan daging keledai di Aljazair. Keledai disembelih kemudian dagingnya disebar di sejumlah pasaran. Keledai menjadi barang lelang yang berharga pada akhirnya Aljazair sebagai negara yang kaya akan minyak itu harus kesulitan dalam stabilitas harga daging dan harus menghadapi kemarahan rakyatnya saat menjelang Ramadan pada tahun 2023 Silam.
Kategori :