Inilah Item yang Dinilai Dalam Lomba Sadesahe
Penyuluh sedang menyampaikan item yang dinilai dalam lomba Sadesahe.-Sahad-Radar Mukomuko
koranrm.id – Distribusi bibit jagung oleh Polres Mukomuko dalam program Satu Desa Satu Hektar (Sadesahe) telah tuntas dilaksanakan. Kini, tahap selanjutnya adalah realisasi penanaman di lapangan. Masing-masing desa peserta lomba diberi tenggat waktu hingga akhir September 2025 untuk memulai proses penanaman.
Begitu proses penanaman dimulai, penilaian lomba Sadesahe juga resmi berjalan. Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Air Manjuto, Endang, menjelaskan bahwa seluruh tahapan penilaian dilakukan secara objektif melalui bukti foto dan video yang disertai titik koordinat lokasi.
“Penilaian dimulai dari persiapan lahan, pemberian pupuk pra tanam, proses penanaman, penyiangan gulma, pengendalian hama dan penyakit, hingga panen dan pasca panen. Semua harus didokumentasikan dengan foto dan video menggunakan open kamera,” terang Endang usai menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) di Desa Sido Makmur, Kecamatan Air Manjuto, Senin (22/9/2025).
Menurut Endang, sistem dokumentasi ini tidak hanya untuk kepentingan penilaian lomba, tetapi juga menjadi bentuk transparansi agar setiap tahap benar-benar terlaksana sesuai aturan. Dengan demikian, hasil lomba dapat dipertanggungjawabkan serta menjadi evaluasi untuk peningkatan produksi jagung di masa mendatang.
Sementara itu, Kepala Desa Sido Makmur, Fawzi Amir Asy-sya’bi, SE, memastikan pihaknya siap mengikuti lomba Sadesahe. Menurutnya, bibit jagung sudah diterima dan lahan telah dipersiapkan dengan matang.
“Besok atau lusa, dana akan segera ditransfer ke rekening TPKK (Tim Pelaksana Kegiatan Khusus). Setelah itu, program ketahanan pangan sekaligus lomba ini akan segera direalisasikan,” jelas Fawzi.
Ia menambahkan, program Sadesahe tidak hanya menjadi ajang lomba antar desa, tetapi juga langkah nyata dalam mendukung ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat melalui sektor pertanian.
Dengan adanya sistem penilaian yang terukur, diharapkan lomba Sadesahe mampu memotivasi desa-desa untuk lebih serius mengembangkan sektor pertanian, khususnya jagung, sebagai komoditas andalan Kabupaten Mukomuko.