KORANRM.ID - Terletak di kawasan Bali Timur, tepatnya di Desa Ababi, Kabupaten Karangasem, Danau Tirta Gangga merupakan salah satu destinasi wisata yang menyimpan keindahan arsitektur dan nilai sejarah yang mendalam.
Kompleks wisata air ini dibangun pada tahun 1948 atas prakarsa Raja Karangasem, I Gusti Bagus Djelantik, yang kemudian dikenal dengan gelar Agung Anglurah Ketut Karangasem.
Nama Tirta Gangga sendiri berasal dari bahasa Sanskerta, di mana "Tirta" berarti air suci dan "Gangga" mengacu pada Sungai Gangga yang dianggap suci dalam kepercayaan Hindu.
Kompleks ini bukan sekadar danau biasa, melainkan sebuah taman air yang dirancang dengan detail arsitektur yang memukau, menggabungkan unsur tradisional Bali dengan sentuhan modernitas khas era kolonial.
BACA JUGA:3 Cara Sederhana Agar bisa Tidur Cepat di Malam Hari
BACA JUGA:Rekomendasi 4 Film Perang yang Paling Realistis
Keunikan Tirta Gangga terletak pada desain tamannya yang bertingkat-tingkat, dihiasi dengan berbagai patung dan ornamen khas Bali.
Kolam-kolam jernih yang saling terhubung menciptakan harmoni sempurna dengan lingkungan sekitarnya.
Air yang mengalir di kompleks ini berasal dari mata air alami yang dianggap suci oleh masyarakat setempat, menjadikannya tidak hanya sebagai objek wisata tetapi juga tempat yang memiliki nilai spiritual.
Pengunjung dapat menikmati berbagai aktivitas di Tirta Gangga, mulai dari berfoto di antara patung-patung klasik, berjalan di atas batu-batu pijakan yang tersebar di kolam, hingga berenang di kolam yang telah disediakan khusus untuk pengunjung.
Taman ini juga dikelilingi oleh pemandangan alam yang menakjubkan, dengan latar belakang perbukitan hijau dan sawah bertingkat yang menjadi ciri khas Bali.
BACA JUGA:Unik dan Autentik, Ternyata Ini Manfaat Olahan Dancing Shrimp Khas Thailand
BACA JUGA:Tips Cara Membentuk Tubuh Menjadi Proporsional
Meskipun pernah mengalami kerusakan akibat letusan Gunung Agung pada tahun 1963, Tirta Gangga berhasil dipugar dan dikembalikan ke kejayaannya.
Saat ini, tempat ini tidak hanya menjadi destinasi wisata populer tetapi juga menjadi saksi bisu kejayaan arsitektur Bali masa lalu dan kebijaksanaan dalam pengelolaan sumber daya air.