Petani di DI Manjuto Kanan Mulai Turun Sawah

Lahan persawahan tengah dilakukan pengolahan untuk turun tanam padi.-Deni Saputra-Radar Mukomuko

radarmukomukobacakoran.com – Petani irigasi Daerah Irigasi (DI) Manjuto Kanan, khususnya wilayah Kecamatan Lubuk Pinang mulai gerak mengelola lahan persawahan. Pasca pengeringan selama 4 bulan, kondisi persawahan cukup memakan waktu dan banyak tenaga hingga siap untuk ditanami padi. Beberapa petani ada yang telah membajak sawah, membersihkan rumput-rumput liar dan lainnya. Sebagaimana disampaikan Koordinator Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Lubuk Pinang, Trinso Putra, SP. 

Korluh mengatakan, posisi petani DI Manjuto Kanan baru mulai mengelola lahan persawahan. Karena pasca pengeringan selama 4 bulan, tahap pengelola sawah sampai bisa ditanami padi cukup memakan waktu. Apalagi mayoritas lahan persawahan cukup banyak dipenuhi rumput-rumput liar. Selain itu, bagi petani yang tanam palawija seperti jagung, harus membersihkan sisa batang tanaman setelah di panen. Maka tahap pengelola lahan ini akan memakan cukup banyak waktu. 

“Karena proses pengelolahan lahan persawahan cukup memakan waktu, sekarang petani wilayah DI Manjuto baru mulai membersihkan dan olah lahan,”katanya.

Lebih lanjut Korluh juga mengatakan, selain pengelolaan lahan memakan waktu, pemenuhan air di petak-petak sawah juga tidak berjalan cepat. Karena air di irigasi semakin ke hilir akan semakin kecil. Sehingga para petani yang berada di bagian ujung irigasi terpaksa sabar menunggu, karena debit air yang kecil. Misalnya seperti petani di irigasi BMKN 21, 22 dan 23, air yang masuk belum maksimal. Sehingga petani di wilayah tersebut terpaksa sedikit bersabar sampai air merata. 

BACA JUGA:Pemprov Salurkan Bantuan Sembako Khusus untuk Janda

BACA JUGA:Rahasia Lezat Soto Ayam Bening: Tips dan Resep Sederhana untuk Hasil Kuah Jernih dan Gurih

“Sembari menunggu air irigasi merata masuk ke petak-petak sawah. Sebab irigasi bagian ujung debit air belum maksimal,”sambungnya.

Maka dari itu, Korluh berharap agar petani mengelola lahan dengan baik agar proses tanam padi berjalan lancar. Jika persawahan bersih dan tidak banyak semak, muda-mudahan serangan hama, seperti tikus akan berkurang. Karena seperti diketahui, selama pengeringan lahan yang tidak digarap dan dibiarkan kosong menjadi sarang hama tikus dan lainnya. 

“Kita tetap mengimbau agar seluruh area lahan diberishkan, hal tersebut juga sebagai upaya pengendalian hama,”tutupnya.

Tag
Share