Warga Tanjung Medan Keluhkan Jalan Buruk
Warga bersama Pemerintah Desa Tanjung Medan, Kecamatan Ipuh hingga kini keluhkan buruknya akses jalan desa yang menjadi akses jalan utama bagi warga dalam beraktivitas. --
KORAN DIGITAL RM - Warga bersama Pemerintah Desa Tanjung Medan, Kecamatan Ipuh hingga kini keluhkan buruknya akses jalan desa yang menjadi akses jalan utama bagi warga dalam beraktivitas.
Fasilitas jalan yang buruk menjadi penghalang warga dalam beraktivitas. Jalan yang menurun dan menanjak serta jalan yang berbatu menyulitkan warga dalam mengendarai kendaraan. Telebih saat hujan, jalanan licin, genangan air serta material jalan yang ikut tergerus air menyebabkan jalan sangat sulit dilalui.
Sementara ketika musim panas tiba material jalan berupa koral akan berserak dan tanah menjadi debu. Keadaan seperti ini membuat warga tak jarang terjatuh dari kendaran saat melalui jalan tersebut.
BACA JUGA:Anak Kos Wajib Tau, Tips Menyimpan Sayur Agar Tetap Segar Meski Tanpa Kulkas
BACA JUGA:Tahap II Pemdes Talang Buai Lanjut Fisik
Mesiki pada awal warga pindah dan mentap di tran tahun 1990an yang kini menjadi Desa Tanjung Medan pengaspalan pernah dibangun. Namun karena struktur aspal yang tipis dan seiring waktu aspal tersbut rusak. Hingga kini jalan utama Desa Tanjung Medan yang juga menjadi jalan penghubung antara Desa mengalami kerusakan dan hanya berupa jalan koral dan tanah.
Pemdes dan warga tak jarang mengadu langsung kepada pihak terkait mengenai akses jalan yang buruk. Hingga kini perbaikan hanya dapat dilakukan warga setempat secara swadaya dengan bergotong-royong memperbaiki jalan seperti menimbun jalan dan meminjam alat berat untuk meratakan jalan yang rusak.
Rusiyah selalu Sekretaris Desa Tanjung Medah meyebutkan.
Ketika hujan badan jalan dapat terbelah dua akibat aliran air yang menyebabkan genangan air ditengah-tengah antara tebing-tebing jalan yang disebabkan gerusan air hujan.
“Dari dulu akses jalan ini menjadi penghambat aktivitas warga dan anak-anak untuk bersekolah. Karena jalannya yang naik turun dan bebatuan yang licin terlenih saat hujan, jalan akan becek dan material jalan akan ikut tergerus air menjadikan bagian bawah jalan tergenang air dan tak jarang pengendara jatuh dilokasi tersebut”,.
BACA JUGA:Pemberhentian Kades Air Berau Masih Berproses di Inspektorat
Saat ini sudah lakukan pemotongan tanjakan dengan perataan dan mengoralan beberapa waktu lalu. Namun hal ini tentu hanya bersifat sementara dan jalan akan terus rusak jika tidak segera ada perbaikan.
Pemdes berharap terkait kerusakan jalan yang semakin lama semakin memburuk ini mendapatkan perhatian dari pihak-pihak terkait. Akses jalan menjadi fasilitas yang paling dibutuhkan karena menunjang akses pendidikan, terlebih bagi anak-anak yang harus bersekolah dan melewati jalan yang becek tak jarang pula baju akan kotor terkena material jalan yang berlumpur.*