Petani Padi Senyum Sumringah Harga Gabah Tembus Rp 5.800

Petani Padi Senyum Sumringah Harga Gabah Tembus Rp 5.800--screnshoot dari web

radarmukomukobacakran.com-Petani padi di Kecamatan Selagan Raya Mukomuko Bengkulu, saat ini terlihat agak tersenyum sumringah dan semakin semangat. Pasalnya, harga jual gabah kering di tingkat toke dalam musim panen saat ini cukup bersahabat dengan petani. Dimana harganya tembus mencapai Rp 5.800 hingga Rp 6000 per Kilogram. Harga ini disebut merupakan harga paling tinggi sejak beberapa tahun terakhir. Para petani padi berharap harga ini bisa bertahan hingga musim panen berikutnya. Dan para petani juga berharap pemerintah terkait hadir menstabilkan harga jual gabah ini. Dan memastikan tidak ada oknum toke yang bermain dengan harga. Karana petani yang turun menggarap lahan sawah mengeluarkan modal yang lumayan banyak. Terutama untuk pembelian pupuk, herbisida dan jenis racun pemberantas hama lainnya.

BACA JUGA:Petani di Lubuk Gedang Mulai Turun Ke Sawah

BACA JUGA:Persiapan Turun Tanam, Petani Arah Tiga Mulai Garap Sawah

Salah satu toke padi Desa Talang Buai, Musni mengatakan, memang harga beli gabah musim panen akhir 2024 hingga awal 2025 ini agak meningkat dari musim panen tahun sebelumnya. Sebagai toke, dia memastikan tidak ada pembinaan harga. Mereka membeli padi di tingkat petani hanya mendapat keuntungan dikit. Karana mereka menjual dengan pihak pengepul juga tidak terlalu mahal hanya beda Rp 150 hingga Rp 200 per kilogram. "Ya, memang ada beberapa toke yang sanggup membeli padi petani dengan harga mencapai Rp 6000 per kilogram. Tetapi uangnya tidak cash. Tapi kalau harga Rp 5.800 uangnya cash langsung dibayar. Seperti kami memberi hanya Rp 5.800 per Kilogram. Uangnya langsung bayar cash," ungkap Musni Senin,(6/1).

BACA JUGA:Sukseskan Program Pemerintah, PPL Latih Petani Membuat Pupuk Organik

Sementara salah satu petani padi Desa Talang Buai, Zaili, menuturkan, kalau harga beli gabah seperti sekarang petani sudah balik modal. Petani padi juga sudah semangat menggarap lahan sawahnya. Tetapi kalau harga jual gabah di bawah Rp 5000 tidak balik modal dan bisa dikatakan rugi. Mereka sebagai petani biasa hanya berharap pemerintah terkait bisa hadir dan berperan untuk menstabilkan harga jual gabah ini. Dan pemerintah juga harus turun memastikan bahwa tidak oknum toke yang bermain dengan harga jual beli gabah pas waktu musim panen tiba seperti selayang ini. "Rata-rata toke membeli padi milik petani dengan harga Rp 5.800 per kilogram. Sebagian ada juga yang beli mencapai Rp 6000 per Kilogram. Tetapi uangnya tidak cash. Yang jelas dengan harga yang saat ini petani susah tampak semangat untuk menggarap lahan sawah," tutupnya.

Tag
Share