Hujan Petani Merugi, DBH Sawit Bangun Hotmix

ILUSTRASI--ISTIMEWA

KORAN DIGITAL RM - Sejak beberapa waktu terakhir, wilayah Kabupaten Mukomuko mengalami musim penghujan dengan intensitas cukup tinggi, setelah sebelumnya kemarau panjang. Nampaknya, hujan yang terus-terusan juga menjadi kendala yang merugikan petani. Pasalnya buah sawit hasil panen kebun petani tidak bisa dilansir atau diangkut keluar untuk dijual.

Umumnya jalan perkebunan masyarakat masih berupa tanah kuning. Apalagi kebun masyarakat yang berjarak cukup jauh di kedalaman, dipastikan proses pengangkutan buah tidak dapat dilakukan dengan leluasa. Belum lagi banyak lahan masyarakat yang kebanjiran hingga tak dapat dipanen.

Yang sangat disayangkan anggaran Dana Bagi Hasil (DBH) sawit yang diterima daerah tahun ini tidak diperuntukkan untuk melancarkan jalan ke kebun petani. Tapi diisukan bakal dibangun jalan Hot mix.

BACA JUGA:Fizmath Brain Sukses Selenggarakan Seminar Kupas Tuntas Strategi Lulus SNBP dan SNBT 2024

Salah seorang buruh angkutan buah, Saputra mengakui sudah dua minggu terakhir proses lansir TBS mengalami kendala, karena kendaraan tidak bisa melintas. Beberapa mobil memaksa tetap masuk ke lahan, dampaknya tidak bisa keluar. Kemudian penggunaan rantai pada mobil pelansir buah membuat kondisi kerusakan jalan semakin parah. 

"Seminggu ini jalan tidak pernah kering, hingga pengangkutan TBS tidak bisa dilakukan maksimal. Kondisi jalan semakin parah dampak dari penggunaan rantai pada kendaraan yang becek," katanya.

Lanjutnya, umumnya petani menunda panen, mau tidak mau buah yang sudah terlalu masak akan membrondol dan busuk. Kondisi ini makin menyengsarakan petani, karena kondisi buah sawit juga tengah ngetrek, dampak kemarau yang panjang, bunga sawit kebanyakan gagal jadi buah.

"Sekarang buah ngetrek, hasil kebun petani turun, tambah lagi tidak bisa panen karena banjir dan susah diangkut," tuturnya.

BACA JUGA:Dana Pokir Itu

Sebelumnya, diinformasikan pemerintah mengalokasikan Dana Bagi Hasil (DBH) sawit sebesar Rp11 miliar untuk kegiatan rekonstruksi ruas Jalan Pondok Batu – Selagan Jaya, Kecamatan Kota Mukomuko.  

Ruas jalan ini merupakan akses menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Sesuai rencana, kegiatan pengaspalan jalan ini dimulai dari persimpangan jalan provinsi di Desa Pondok Batu melintasi Trans Bandep hingga menuju TPA sampah di Desa Selagan Jaya, Kota Mukomuko. 

Dibangunnya ruas jalan ini, juga memudahkan akses transportasi masyarakat, terutama untuk mengeluarkan hasil perkebunan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di wilayah ini diperkirakan kian lancar.  

BACA JUGA:Vakum Pengurus BUMDes Dipermak

‘’Banyak keuntungan bagi masyarakat ketika jalan ini dibangun. Di samping untuk memperlancar angkutan sampah, masyarakat kita yang selama ini kesulitan membawa hasil produksi perkebunan mereka diperkirakan lancar. Di sepanjang ruas jalan ini ada ribuan hektare lahan perkebunan milik masyarakat. Selama ini mereka kesulitan dalam mengeluarkan hasil perkebunannya lantaran kondisi jalan buruk,’’ ungkap Bupati Sapuan sebelumnya.*

Tag
Share