Bawang Merah Bantuan Mulai Panen, Segini Hasilnya
Bawang Merah Bantuan Mulai Panen, Segini Hasilnya --screnshoot dari web
radarmukomukobacakoran.com - Pemerintah Kabupaten Mukomuko melalui Dinas Pertanian terus memperkuat program pengembangan bawang merah dalam menekan angka inflasi.
Adapun langakah yang diambil oleh pemerintah daerah adalah memberikan bantuan bibit bawang merah kepada para petani. Jumlah bibit yang dibagikan sebanyak 5 ton. Dan petani penerima bantuan tersebar di beberapa kecamatan.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Pitriyani Ilyas, mengatakan program pengembangan bawang merah saat ini sudah mulai memasuki tahap panen.
Panen bawang merah telah dilaksanakan di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Selagan Raya, Teras Terunjam, V Koto, dan Lubuk Pinang.
BACA JUGA:Awal Pekan Mengejutkan! Harga Bawang, Telur, dan Minyak Melonjak, Ada Apa?
BACA JUGA:Bawang Dayak, Harta Karun Kalimantan untuk Kesehatan
“Hasil panen bawang merah dari empat kecamatan tersebut saat ini mencapai 14,7 ton yang sudah tercatat. Namun sebagian tanaman masih belum dipanen,” ungkap Pitriyani, Jumat (13/12/2024).
Saat ini sebagian petani telah memulai proses penanaman kembali menggunakan bibit bawang merah sebanyak 3,5 ton yang didistribusikan oleh Pejabat PAT Provinsi Bengkulu, Inti Pertiwi Nashwari.
Bibit tersebut disalurkan ke beberapa kelompok tani yaitu Kelompok Tani Tama di Desa Karang Jaya menerima 500 Kg, Kelompok Tani Maju Jaya di Desa Sungai Rengas menerima 500 Kg.
Kelompok Tani Ajan di Desa Sungai Ipuh Dua menerima 1 ton, Kelompok Tani Tunas Muda di Desa Talang Ajan menerima 1 ton, dan Kelompok Tani Karya Tani Muda di Desa Sumber Makmur menerima 500 Kg.
Pelaksanaan program bawang merah ini berjalan lancar tanpa kendala meskipun hujan deras selama panen berpotensi memicu kerusakan pada hasil panen.
Program ini juga mendapat dukungan fasilitas dan infrastruktur melalui dana alokasi khusus dari Badan Standardisasi Instrumen Pertanian.
“Selain itu, akan ada pelatihan teknis bagi petani mengenai metode pengelolaan benih bawang merah,” tambah Pitriyani.
Pitriyani berharap program pengembangan bawang merah ini dapat terus berlanjut dan menjadi prioritas ke depan, mengingat bawang merah merupakan salah satu komoditas strategis yang dapat membantu menekan laju inflasi.
BACA JUGA:Distan Mukomuko Dorong Pengembangan Bawang Merah
BACA JUGA:Dua Poktan Bakal Terima Bibit Bawang Merah
“Target tahun 2025, kelompok tani bawang merah di Kabupaten Mukomuko dapat mandiri dalam memproduksi benih, tanpa harus membeli dari luar,” papar Pitriyani.
Salah seorang petani holtikultura senior di Kabupaten Mukomuko, Edri Yansen, menyampaikan, setelah panen hendaknya dilakukan kalkuasi atau penghitungan. Semua perlu dihitung dengan rinci untuk mengetahui untung atau rugi.
"Petani harus memiliki Hitung-hitungan yang pasti. Dengan demikian bisa diketahui bersama modal dan berapa hasilnya," demikian Yansen.