MKKS SMP Mukomuko Siap Sambut Penerapan e-ijazah

Pertemuan Kegiatan pertemuan MKKS Kabupaten Mukomuko yang dilaksanakan di SMPN 22 Mukomuko--screnshoot dari web
KORANRM.ID - Pengurus Musyawarah Kerja Kelapa Sekolah (MKKS) Kabupaten Mukomuko menggelar pertemuan rutin di aula SMPN Negeri 22 Mukomuko Kamis,(20/2) tempo hari. Pertemuan itu diikuti seluruh Kepala SMP Negeri dan swasta se Kabupaten Mukomuko, dan pertemuan tersebut hadir juga perwakilan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Mukomuko yang diwakili oleh Kabid Dikdas. Salah satu yang menjadi pokok bahasan dalam pertemuan itu, yakni masalah penerbitan ijazah elektronik (e-ijazah) yang mulai diterapkan dalam tahun 2025 ini. Pada prinsipnya dalam pertemuan tersebut seluruh kepala SMP Negeri dan swasta se Kabupaten Mukomuko menyambut dengan baik penerapan ijazah elektronik dan cetak sendiri oleh sekolah mulai tahun 2025 tersebut. Dan mereka siap untuk mengikuti semua mekanisme dan aturan terkait dengan penerbitan e-ijazah.
BACA JUGA:Murid Dapat Seragam Baru, Kepsek Bilang Begini
BACA JUGA:Sertijab, Anton Budiono Resmi Jabat Kepsek SDN 01 Air Manjuto
Ketua MKKS Kabupaten Mukomuko, Hanafi, S.Pd, M.Pd dihubungi menyebut pertemuan ini sudah menjadi agenda rutin MKKS Kabupaten Mukomuko. Dalam pertemuan kali banyak hal yang dibahas terkait dengan inovasi dan terobosan baru untuk kemajuan dunia pendidikan kedepan. Terutama masalah penerapan ijazah elektronik atau e-ijazah yang mulai berlaku tahun 2025 ini. Sesuai dengan instruksi dari kementrian pusat, mulai tahun ini sekolah mulai mencetak ijazah secara secara mandiri. Dan tidak lagi mengambil blanko ijazah di Dinas Pendidikan. "Salah satu yang menjadi bahasan dalam pertemuan ini, adalah masalah penerapan e-ijazah yang mulai berlaku tahun 2025 ini. Anak yang lulus tahun ini ijazahnya dicetak secara mandiri oleh pihak sekolah melalui mekanisme yang ada. Dalam kegiatan ini kita kepala sekolah siap menyambut penetapan e-ijazah tersebut," kata Hanafi.
BACA JUGA:Tidak Mungkin Gaji Dibayar Menggunakan Dana BOS, Ini Trik Kepsek Bantu Honda
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2024 tentang Ijazah Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Untuk penerbitan ijazah harus memenuhi tiga prinsip utama yaitu validitas, akurasi, dan legalitas. Namun setiap tahun masih terdapat kendala dalam pelaksanaanya karena sistem penerbitan ijazah terus diperbaiki. Oleh karena itu, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terus mendorong transformasi digital, salah satunya penerapan ijazah elektronik. Langkah ini bertujuan untuk memastikan proses administrasi berjalan sesuai ketentuan, sehingga peserta didik menerima ijazah yang sah sesuai standar terbaru.