Suplai Arus Aman, Masyarakat yang Menentukan Kualitas Listrik
Suplai Arus Aman, Masyarakat yang Menentukan Kualitas Listrik.--ISTIMEWA
KORAN DIGITAL RM - Mati listrik karena kerusakan pada pembangkit, mungkin tidak terjadi lagi di Kabupaten Mukomuko. Pasalnya Gardu Induk (GI) 150 kV Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) Mukomuko sudah aktif.
Pemberian tegangan pertama atau energize pada Sabtu dini hari, sukses. Suplai arus yang cukup, tidak menjadi jaminan bahwa di Mukomuko tidak ada pemadaman listrik. Masyarakat memiliki peran penting dalam menentukan kualitas listrik. Sebagaimana disampaikan oleh Manager PT. PLN (Persero) Rayon Mukomuko, Ferry Adrianta, ST, Minggu.
"Alhamdulillah dengan beroperasinya tegangan 150 kV ke GI Mukomuko, arus wilayah Penarik sudah full dari GI, tidak lagi dari PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel, red) Bantal," jelas Ferry.
Dikatakan Ferry, masyarakat memiliki peran penting dalam menjaga kualitas listrik. Oleh karena itu, Ferry meminta dukungan masyarakat Mukomuko. Bentuknya merelakan tanam tumbuh yang berpotensi mengakibatkan gangguan jaringan untuk ditebang.
BACA JUGA:Kapolres Dan FKPD Cek Kesiapan Pospam Dan Posyan
Masyarakat juga diimbau untuk tidak menanam tahunan di dekat jaringan listrik. Bagi yang hobi bermain layang-layang, diminta untuk tidak bermain dekat jaringan listrik.
"Kedepan tugas kami menjaga dan merawat jaringan. Mohon kepada masyarakat, agar tidak menanam pohon dekat jaringan listrik. Yang hobi layang-layang, silakan bermain layang-layang, tapi jauh dari jaringan listrik," imbau Ferry.
Tiga penyebab utama terjadinya listrik padam di Mukomuko, selama ini adalah, pertama adanya kerusakan pada mesin pembangkit. Kedua gangguan tanaman dan ketiga akibat hewan, baik tupai, monyet, dan binatang lain. Sejak musim layang-layang, listrik lebih sering mati karena kabel terkena tali layang-layang. Sekali-kali akibat pohon tumbang atau tanah longsor.
BACA JUGA:APBDes 2024 Lubuk Sanai Dua Disahkan
"Masalah kerusakan mesin pembangkit sudah selesai, setelah GI Mukomuko aktif. Masalah berikutnya tanam tumbuh dan benang layang-layang. Kami tidak bisa bekerja sendiri mengatasi itu, tapi butuh peran aktif masyarakat. Gangguan binatang dan bencana alam, tidak bisa kami prediksi. Mari bersama-sama menjaga kualitas listrik," ajak Ferry.*