Ingin Tanam Padi Secara Hemat, Gunakan Organik
Diskusi padi Organik.--ISTIMEWA
radarmukomukobacakoran.com - Sudah banyak yang membuktikan bahwa tanah padi organik lebih hemat biaya dibandingkan tanam kimia. Tingkat kehematan tergantung persentase perbandingan penggunaan organik dan kimia.
Panca Putra Sitorus, Ketua Kelompok Tani (Poktan) Saripah Makmur, Desa Arah Tiga, Kecamatan Lubuk Pinang, menceritakan pengalamannya. Mantan karyawan Perusahaan Penanam Modal Asing (PMA) ini menyampaikan dirinya belum lama fokus menjadi petani sawah. Kurang dari 5 tahun. Sawah yang dikelola seluas 16 patok, sekitar 0,5 Hektare (Ha). Sawah tersebut merupakan sawah baru dibuka. Panen pertama didapat 7 karung gabah, sekitar 1 ton Gabah Kering Panen (GKP). Hasil yang jauh dari kata memuaskan.
"Panen pertama dapat 7 karung. Jauh dari harapan," ujar Panca, Kamis 12 September 2024.
Pada musim tanam berikut, Panca menggunakan pupuk berupa abu janjangan. Jumlah sekitar 4 ton. Panca beranggapan bahwa abu tersebut merupakan pupuk organik.
"Setelah menggunakan pupuk abu, hasil panen meningkatkan. Kalau sebelumnya hanya dapat 7 karung, meningkatkan menjadi 30 karung. Saya pikir itu (Abu, red) pupuk organik, ternyata salah. Abu itu ternyata bahan organik," tambah Panca di kantor Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Lubuk Pinang.
BACA JUGA:Ganda Putra Indonesia Pastikan 1 Tiket Final Hong Kong Open 2024
Belakangan ini, Panca mengenal formula organik, F1 Embio. F1 Embio mengolah abu yang ada di sawah menjadi pupuk organik. Dan F1 Embio bisa dibuat sendiri, menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitar tempat tinggal.
"Setelah saya kasih F1 Embio, tanah menjadi lebih lembut," ungkap Panca.
Atas pengalaman tersebut, membuktikan bahwa tanam padi menggunakan pupuk organik bisa menghemat biaya tanam. Hal yang penting lainnya adalah merubah pola pikir petani sawah. Bahwa menggunakan organik dalam menanam padi, sangat penting. Selain biaya lebih hemat, juga mempertahankan kesuburan tanah.
"Selama ini kami berpikir, kalau ingin tanaman padi bagus, perbanyak pupuk (Kimia, red). Sekarang pola pikir dirubah, dengan organik, tanah menjadi sehat, penggunaan pupuk kimia seperlunya saja, dan tanaman padi tumbuh optimal," papar Panca.
Pelopor organik Kabupaten Mukomuko, Edry Yansen, mengatakan, kunci keberhasilan petani ada pada kondisi tanah. Kualitas bibit nomor sekian. Sebagus apapun bibirnya, kalau tanahnya tandus hasilnya tidak memuaskan. Sebaliknya, meskipun kualitas bibit seadanya, tapi kalau tanahnya subuh maka hasilnya akan maksimal.
BACA JUGA:Bupati Bagikan SK Kepada 850 Honorer
"Fungsi F1 Embio berfungsi memperbaiki kondisi tanah. Cocok digunakan bersamaan dengan pupuk kimia," demikian Yansen.