Kerap Gunakan Cabai Bubuk Sebagai Rasa Pedas Pada Makanan, Berikut Ini Bahaya Konsumsi Cabai Bubuk

Kerap Gunakan Cabai Bubuk Sebagai Rasa Pedas Pada Makanan, Berikut Ini Bahaya Konsumsi Cabai Bubuk.--ISTIMEWA

radarmukomuko.bacakoran.co - Bubuk cabai merupakan bumbu tambahan untuk menimbulkan rasa pedas. Namun hati-hati, mengonsumsi bubuk cabai bisa berbahaya bagi sistem pencernaan Anda. 

Popularitas bubuk cabai meroket dalam beberapa tahun terakhir. Apalagi kini banyak produsen yang berlomba-lomba menyediakan bubuk cabai dengan tingkat kepedasan yang maksimal. Bagi sebagian orang, rasa pedas dari bubuk cabai malah lebih pedas! 

Sayangnya, paprika kurang baik bagi kesehatan, terutama bagi saluran pencernaan. Jika Anda kecanduan bubuk cabai, beberapa bahaya kesehatan mungkin akan muncul. Mengonsumsi cabai terlalu banyak pasti akan menyebabkan sakit maag kambuh. 

Pada beberapa orang, hal ini akan memicu diare. Pada penderita wasir, mengonsumsi cabai akan menimbulkan sensasi terbakar pada dubur bahkan dapat merangsang pendarahan. 

Beberapa orang mungkin juga alergi terhadap bubuk cabai. Kontak langsung dengan kulit dapat menyebabkan iritasi, ruam, gatal-gatal dan, dalam kasus yang lebih parah, pembengkakan dan kesulitan bernapas pada orang dengan alergi parah.

Sifat asam bubuk Cabai dapat merusak selaput lendir mulut dan saluran pencernaan. Penggunaan yang berlebihan atau sembarangan dapat menyebabkan kerusakan pada mulut, tenggorokan, bahkan kerongkongan.

Sebelum mengetahui bahaya konsumsi cabai giling bagi kesehatan, ketahui dulu cara mengolahnya.

Pertama, cabai akan dikeringkan dengan air. Jemur di bawah sinar matahari selama beberapa hari hingga kering. Paprika juga bisa dikeringkan di dalam oven. Hal ini dilakukan saat cuaca kurang bagus sehingga memudahkan proses pengeringan.

Setelah benar-benar kering, cabai digiling hingga menjadi bubuk berwarna merah tua. 

Pemakaian Meski terkesan aneh, namun memakan tanah cabai dalam jumlah banyak dan terus menerus bisa membuat ketagihan. Sensasi pedas yang ditimbulkan oleh capsaicin yang terdapat pada cabai dapat menimbulkan keinginan untuk makan lebih banyak, mirip dengan kecanduan terhadap zat tertentu.

Bubuk cabai, seperti bahan makanan lainnya, harus dikonsumsi dalam jumlah sedikit. Menggunakan bubuk cabai sebagai bumbu masakan adalah hal yang umum dan aman dalam dosis yang wajar. Namun, konsumsi berlebihan atau penggunaan yang tidak tepat dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. Penting untuk memperhatikan dosis yang tepat dan apakah Anda mengalami reaksi negatif. Beberapa jenis cabai giling mempunyai tingkat kepedasan yang berbeda-beda. Selain itu, mengonsumsi cabai giling juga berisiko tinggi menyebabkan gangguan pencernaan berikut:

1. Diare

Menurut Dr. Sara Elise Wijono, MRes, diare mungkin merupakan gejala pertama yang muncul akibat mengonsumsi bubuk cabai.

Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia (PEGI) juga mengungkapkan hal serupa bubuk dapat menyebabkan diare atau menyebabkan mulas pada orang yang sensitif terhadap pedas.

2. Rasa terbakar di dubur

Rasa panas di dubur bisa terjadi saat Anda mengonsumsi makanan pedas. Rasa panas ini lebih mungkin terjadi pada penderita wasir.

Selain menimbulkan rasa panas, mengonsumsi makanan pedas juga merangsang terjadinya pendarahan pada dubur akibat wasir.

3 . Sakit perut kanan bawah Jika Anda mengalami sakit perut kanan bawah, sebaiknya hentikan konsumsi bubuk cabai. Karena bisa saja itu merupakan masalah atau gejala penyakit usus buntu.

4. Masalah Mag

Setelah makan bubuk cabai dan Anda merasakan nyeri seperti terbakar tepat di bawah atau di belakang tulang dada, bisa jadi ini merupakan gejala maag. Nyeri yang terjadi di dada Anda juga bisa menjalar ke leher atau tenggorokan.*

Tag
Share