Manis Asam Segar, Berikut Ini Cara Membuat Tapai Ketan Yang mudah
Mnais Segar tapai ketan.--istimewa
Manfaat tapai lainnya adalah kemampuannya mengikat dan mengeluarkan aflatoksin dari dalam tubuh. Alaktosin merupakan zat beracun atau racun yang dihasilkan oleh jamur, termasuk Aspergillus flavus. Racun ini sering kita jumpai pada kebutuhan makanan kita sehari-hari, seperti kecap. Mengkonsumsi tapai dalam batas normal akan menurunkan aflatoksin. Di beberapa negara tropis yang konsumsi singkong sebagai sumber utama karbohidrat, masyarakatnya rentan terkena anemia.
Memang singkong mengandung sianida yang bersifat racun bagi tubuh manusia. Mengonsumsi tapai dapat mencegah anemia karena mikroorganisme yang berperan dalam fermentasinya mampu menghasilkan vitamin B12.
2. Kelemahan Tapai Mengonsumsi tapai terlalu banyak dapat menyebabkan infeksi darah dan gangguan sistem pencernaan.
Selain itu, beberapa jenis bakteri yang digunakan dalam proses pembuatan tapai berpotensi menyebabkan penyakit pada orang yang daya tahan tubuhnya lemah, seperti anak di bawah 5 tahun, lansia, atau orang yang mengidap HIV3. Untuk meminimalkan dampak negatif tersebut, konsumsi tapai harus dilakukan secara terkendali dan produksi serta penyimpanannya harus dilakukan secara higienis.
Cara Pemakaian Tapai Selain rasanya yang manis dan aromanya yang menarik, tapai juga tersedia dalam berbagai warna . Warna-warna tersebut bukan berasal dari pewarna buatan yang berbahaya melainkan dari pewarna alami.
Untuk membuat tapai ketan merah, masyarakat menggunakan angkak, pewarna yang dihasilkan oleh Monascus purpureus, sedangkan tapai ketan hijau dibuat dari ekstrak daun pandan. Proses pembuatan tapai memerlukan ketelitian dan kebersihan yang tinggi agar singkong atau ketan menjadi empuk karena fermentasi yang baik. Ragi adalah sejenis benih jamur yang digunakan untuk membuat tapai.
Agar proses pembuatan tapai berhasil maka alat dan bahan yang digunakan harus bersih terutama minyak. Peralatan yang berminyak jika digunakan untuk menyiapkan bahan tapai dapat menyebabkan kegagalan fermentasi. Air yang digunakan juga harus bersih; Penggunaan air hujan dapat mencegah terciptanya tapai.
Penyajian tapai terbagi menjadi dua jenis yaitu tradisional dan modern. Berikut perbedaan penyajian tapai tradisional dan modern
1. Tradisi Cara tradisional menyiapkan tapai adalah dengan menggunakan nasi putih atau ketan dan memasukkannya ke dalam toples fermentasi. Kemudian tunggu beberapa hari sebelum menggunakannya sebagai bahan dasar makanan lain.
Jenis nasi fermentasi atau ketan ini secara tradisional dapat diolah menjadi berbagai macam menu. Di Filipina, nasi fermentasi jenis ini bisa dibuat menjadi kue beras. Di Indonesia akan disulap menjadi kue Brem.
2. Modern Di era modern, tapai bisa diolah dengan berbagai jenis karbohidrat selain nasi. Tapai terkenal yang terbuat dari singkong. Cara menyiapkan tapai tapai tidak jauh berbeda dengan nasi tapai atau ketan. Cukup rebus atau kukus singkong hingga matang, lalu diamkan hingga panasnya hilang. Siapkan wadah yang bersih, lalu masukkan singkong rebus dan taburkan ragi di atasnya tutup kotaknya dan diamkan selama beberapa hari.
Comperhensive Reviews in Food Science and Food Safety menjelaskan singkong mengandung serat, vitamin, dan mineral yang baik untuk tubuh. Dalam 100 gram singkong rebus juga mengandung sejulah zat besi, vitamin C dan niacin.
Selain menggunakan singkong, kalian juga bisa membuat tapai dengan bahan dasar ubi atau kentang. Kalau untuk rasa, tetap sama tentunya.
Proses Pembuatan Tapai Ketan
Selain tapai singkong, tapai yang terbuat dari ketan juga banyak diminati di oleh masyarakat di Asia Timur dan Asia Tenggara. Yuk, coba cara membuat tapai ketan berikut ini.