2 Titik Irigasi Selagan Raya Akan Diguyur Anggaran Rp 2 M

Irigasi Selagan Raya.--ISTIMEWA

radarmukomukobacakoran.com - Selagan Raya memiliki sekitar 14 titik Daerah irigasi yang digunakan untuk mengairi wilayah persawahan masyarakat. Namun dari sekian banyak irigasi, hanya 8 yang aktif dan itupun sudah banyak yang mulai rusak.

Kabar baiknya tahun ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) mendapat kucuran dana alokasi khusus (DAK) Rp 2 miliar khusus untuk pembangunan rehabilitasi dua jaringan irigasi di Kecamatan Selagan Raya.

Pertama irigasi di Air Payang 2 Desa Talang Buai dengan nilai Rp 1 miliar lebih. Kemudian daerah irigasi (DI) Sungai Gading besar dengan nilai Rp 1 miliar lebih.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mukomuko, Apriansyah ST, MT menjelaskan item yang akan dibangun diantaranya irigasi Sungai Gading. Dimana di sana ada penanganan saluran, kemudian ada pembuatan talang air, lalu ada perbaikan mercu di bendungannya. 

BACA JUGA:Optimalkan Wisata Pantai, Pemdes Air Buluh Bentuk Pokdarwis

Panjangnya lebih kurang 1 kilo meter fungsional, dan efektifnya sekitar 200 meter. Dan itu saluran yang rusak baik yang tertutup maupun yang terbuka. Kemudian irigasi Air Payang 2, yaitu ada perbaikan bendung, kemudian penambahan perbaikan saluran dan juga ada pasangan batu. 

"Ada beberapa pekerjaan, seperti pasangan batu untuk perbaikan tanggul yang sudah roboh," katanya.

Membenahi semua irigasi ini membutuhkan banyak anggaran untuk perbaikan seluruh jaringan  yang ada di Kecamatan Selagan Raya. Persoalan beratnya pemerintah tidak tidak bisa mengajukan usulan anggaran perbaikan jaringan irigasi tiap tahun, dikarenakan ada ketentuan bahwa jika sudah mendapat anggaran tahun ini. Maka 5 tahun kedepan, tidak boleh diajukan lagi dititik atau di DI yang sama. 

"Sehingga untuk melanjutkan harus menunggu 5 tahun. Inilah yang menjadi kendala kita untuk mengajukan jaringan irigasi ini tidak maksimal," paparnya.

Tahun berikutnya PUPR bisa mengajukan di titik irigasi atau DI di daerah lainnya. Juga jumlahnya tidak bisa besar. Maka dipastikan juga tidak akan tuntas, sementara setelah itu harus menunggu 5 tahun lagi.

BACA JUGA:Pemdes Lubuk Gedang Tuntaskan Satu Proyek Fisik DD Tahap I

Ia akan coba minta petunjuk bupati untuk audensi dengen Kementerian PUPR terkait keleluasaan untuk mengajukan pekerjaan yang belum tuntas walaupun belum 5 tahun. 

Supaya apa, kesulitan petani pemakai air yang terkendala tidak masuknya air di lahan sawah mereka bisa diatasi tanpa harus menunggu 5 tahun.

"Yang ditakutkan, jika tidak cepat diselesaikan petani akan mengalihkan fungsikan lahannya. Karena bertahun tahun tidak dapat air," tegasnya. 

Termasuk bendung-bendung besar seperti bendung air Selagan, bendung sungai gading dan lainnya. Sekarang sudah banyak yang rusak. Baik itu akibat banjir besar maupun kurangnya mendapatkan anggaran untuk pemeliharaan. 

BACA JUGA:Wismen Nyatakan Serius Mencalon Bupati Mukomuko

Ini nanti akan dicoba tahun 2025 dengan mengubah beberapa item belanja operasional irigasi untuk menangani bendung. Selama ini anggaran belanja operasional irigasi itu hanya boleh untuk membersihkan siring kemudian tebas bayang. 

"Jadi sangat sempit item penanganannya. Makanya nanti akan kita coba rubah supaya dana itu juga bisa digunakan untuk penanganan bendung," pungkasnya.*

Tag
Share