Sibak Panen Jagung Manis Program Ketahanan Pangan

Sibak Panen Jagung Manis Program Ketahanan Pangan --

KORAN DIGITAL RM - Pemerintah Desa (Pemdes) Sibak Kecamatan Ipuh Mukomuko, berhasil mengelola program ketahanan pangan bidang hortikultura yang berkelanjutan. Dimana kemarin, TP PKK dan anggota kelompok pengelola program ketahanan pangan bidang hortikultura Desa Sibak kembali panen jagung manis untuk yang kesekian kalinya. Diketahui penanaman jagung manis program ketahanan pangan ini sudah dilakukan mulai sejak tahun 2022, tahun 2023 hingga berlanjut tahun 2024 ini. Pengelola program ketahanan pangan bidang hortikultura (Jagung manis) itu diserahkan ke TP PKK dan tokoh perempuan wilayah Desa Sibak. 

BACA JUGA:Parpol Mulai Jaring Calon Bupati Mukomuko

Kepala Desa (Kades) Sibak, Maswari melalui Sekdes, Megi Saputra, S.Pd saat dikonfirmasi mengatakan, adapun luas lahan garapan untuk penanaman jagung ini lebih kurang sekitar 1 Hektar (Ha). Hasil panen jagung tersebut selain dibagi secara gratis juga dijual dengan harga di bawah harga pasar. Hasil penjualan itu rencananya akan digunakan untuk pembelian bibit, pembelian pupuk, dan biaya perawatan lainnya. "Ini panen yang kesekian kalinya. Kalau tidak salah yang keempat kalinya rombongan TP PKK panen. Program penanaman jagung ini terus berkelanjutan mulai sejak tahun 2022 lalu hingga tahun 2024 ini," kata Megi Saputra.

BACA JUGA:Tuah Stadion Abdullah bin Khalifa Bagi Timnas Indonesia, 3 Kali Raih Kemenangan Penting

Lanjutnya, hasil panen tahun yang lalu mencapai 10 ton. Namun, untuk tahun ini hasil panen jagung itu lebih kurang sekitar 600 kilogram. Karana pada saat penanam yang terakhir kemarin banyak diserang hama. Selain itu cuaca juga tidak menentu membuat jagung tersebut banyak yang kerdil dan tidak tumbuh dengan sempurna. Meskipun hasil panen tahun ini jauh merosot. Namun, TP PKK dan anggota kelompok pengelola tahun ini masih tetap melakukan penanaman. Kedepan mereka berupaya melakukan proses perawatan secara maksimal. "Hasil panen kemarin sekitar 600 Kilogram jauh berkurang dari tahun lalu. Karena banyak dan dan perawatannya kurang maksimal. Tahun 2024 ini kelompok pengelola kembali berencana melanjutkan penanaman. Setelah selesai panen lahan langsung mereka bersihkan untuk melanjutkan penanaman," tutup Megi.*

Tag
Share