Panduan Lengkap Budidaya Jamur Kuping: Dari Persiapan hingga Panen

Panduan Lengkap Budidaya Jamur Kuping: Dari Persiapan hingga Panen-Panduan Lengkap Budidaya Jamur Kuping: Dari Persiapan hingga Panen-screenshot dari web.

KORANRM.ID - Jamur kuping (Auricularia auricula-judae) adalah jenis jamur yang populer di Indonesia dan sering digunakan dalam berbagai masakan. Selain rasanya yang lezat, jamur ini juga memiliki nilai gizi yang tinggi dan dipercaya memiliki khasiat obat. Budidaya jamur kuping relatif mudah dan dapat menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan.

 

Persiapan Media Tanam

 

1. Bahan-bahan: Siapkan serbuk gergaji kayu, dedak padi, kapur pertanian, dan pupuk TSP.

 

2. Komposisi Media: Campurkan serbuk gergaji kayu, dedak padi, kapur pertanian, dan pupuk TSP dengan perbandingan tertentu. Misalnya, 80% serbuk gergaji, 15% dedak padi, 3% kapur pertanian, dan 2% pupuk TSP.

 

3. Pengadukan dan Pembasahan: Aduk semua bahan hingga merata, kemudian basahi dengan air hingga mencapai kelembaban sekitar 60-70%.

 

4. Pengisian Baglog: Masukkan media tanam ke dalam baglog (kantong plastik tahan panas) hingga padat. Padatkan media tanam dengan cara menekan-nekan atau memukul-mukul baglog.

BACA JUGA:Panduan Lengkap Budidaya Kelapa Sawit bagi Pemula, Menuju Kesuksesan di Industri Pertanian Unggulan

 

5. Sterilisasi Baglog: Sterilisasi baglog dengan cara mengukus selama 4-6 jam. Tujuannya adalah untuk membunuh mikroorganisme pengganggu yang dapat menghambat pertumbuhan jamur.

 

Inokulasi Bibit

 

1. Pemilihan Bibit: Pilih bibit jamur kuping yang berkualitas dari sumber yang terpercaya. Bibit dapat berupa bibit F1 atau bibit generasi selanjutnya.

 

2. Inokulasi: Setelah baglog dingin, lakukan inokulasi bibit jamur kuping. Buat lubang kecil pada baglog, kemudian masukkan bibit jamur kuping ke dalam lubang tersebut. Tutup kembali lubang dengan rapat menggunakan kapas atau kertas koran.

 

Inkubasi

 

1. Penyusunan Baglog: Susun baglog secara horizontal atau vertikal di dalam kumbung (rumah jamur). Pastikan baglog tidak saling menempel agar sirkulasi udara tetap baik.

 

2. Pengaturan Suhu dan Kelembaban: Jaga suhu kumbung antara 25-30 derajat Celcius dan kelembaban antara 80-90%. Lakukan penyiraman secara rutin untuk menjaga kelembaban kumbung.

 

3. Pemeriksaan Rutin: Periksa baglog secara rutin untuk memastikan tidak ada kontaminasi atau hama penyakit.

BACA JUGA:Terbukti Hasil Panen Melimpah, Begini 6 Cara Budidaya Kelapa Sawit Hingga Panen

 

Perawatan

 

1. Penyiraman: Lakukan penyiraman secara rutin 2-3 kali sehari, tergantung pada kondisi cuaca. Gunakan sprayer atau alat penyiram yang halus agar tidak merusak miselium jamur.

 

2. Ventilasi: Buka ventilasi kumbung secara berkala untuk menjaga sirkulasi udara yang baik.

 

3. Pengendalian Hama dan Penyakit: Lakukan pengendalian hama dan penyakit secara terpadu. Gunakan pestisida atau fungisida organik jika diperlukan.

 

Panen

 

Jamur kuping biasanya dapat dipanen setelah berumur 1-2 bulan sejak inokulasi. Ciri-ciri jamur kuping yang siap panen adalah:

 

• Ukuran jamur sudah cukup besar

 

• Warna jamur hitam atau coklat kehitaman

 

• Tekstur jamur kenyal dan elastis

 

Pasca Panen

 

Setelah dipanen, jamur kuping dapat langsung dijual ke pasar atau diolah menjadi berbagai produk seperti tumis jamur, sup jamur, atau keripik jamur.

 

Tips Tambahan

 

• Untuk mendapatkan hasil panen yang optimal, gunakan media tanam yang berkualitas dan steril.

 

• Jaga suhu dan kelembaban kumbung agar tetap stabil.

 

• Lakukan pengendalian hama dan penyakit secara dini.

 

• Panen jamur kuping secara hati-hati agar tidak merusak jamur yang lain.

 

Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat membudidayakan jamur kuping dengan sukses dan mendapatkan keuntungan yang maksimal. Selamat mencoba!

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan