Pengerjaan Jembatan Darurat Akses Pertanian Desa Talang Buai Dikebut

Terkini: Inilah progres pengerjaan pembangunan pondasi jembatan darurat akses pertanian di desa talang buai -Ilustrasi-

KORAN DIGITAL RM - Pengerjaan jembatan darurat akses pertanian di Desa Talang Buai Kecamatan Selagan Raya hingga saat ini belum terselesaikan. Sejauh ini progres pembangunan pondasi jembatan darurat itu baru mencapai lebih kurang sekitar 85 persen. Dinas PUPR Kabupaten Mukomuko melalui tim teknis lapangan terus berupaya mendorong pihak pekerja atau pemborong melakukan percepatan dalam pengerjaan. Sehingga pengerjaan jembatan darurat akses pertanian itu bisa selesai menjelang lebaran ini. Mengingat jembatan tersebut sangat penting bagi masyarakat Desa Talang Buai dan warga desa tetangga lainnya. Hampir lebih dari 50 persen masyarakat Desa Talang Buai mengeluarkan hasil panen sawit melintas di jembatan yang sudah jebol tersebut.

BACA JUGA:Pengadaan Lahan Mapolsek Selagan Raya Gagal Maning

BACA JUGA:Pembangunan Jembatan Gantung Pondok Lunang Mendekati Kenyataan

Kepala Dinas PUPR Mukomuko, Apriansyah, ST, MT melalui Kabid Bina Marga, M. Yusuf, ST yang disampaikan oleh Kasi Jembatan, Hadi Wijaya, sejauh ini pengerjaan jembatan darurat akses pertanian di Desa Talang Buai tersebut masih berjalan. Pemborong dan tenaga kerja yang terlibat dalam pembangunan itu masih bekerja. Progres pengerjaan jembatan tersebut dinilai lumayan baik. Jembatan tersebut dibangun sifatnya sasih sementara, mereka menargetkan pembangunan jembatan darurat tersebut bisa selesai secepat mungkin. "Sekarang pembangunan pondasi jembatan darurat itu masih berjalan. Kalau tidak ada halangan kita upayakan jembatan itu selesai sebelum lebaran. Besok lusa (Rabu besok red) kita berencana turun ke lokasi mengecek pengerjaan jembatan darurat tersebut," kata Hadi Senin,(25/3).

BACA JUGA:Pasca Dibentuk Jadi Destana, Rawa Mulya Belum Rasakan Manfaatnya

BACA JUGA:Lubuk Sanai Selesai Difogging, Kades: Jaga Pola Hidup Bersih dan Sehat

Untuk diketahui, jembatan akses keluar hasil pertanian tersebut dibangun melalui program PNPM-FISEW sekitar tahun 2010 yang lalu. Jembatan plat deker tersebut pertama jebol pada Juli tahun 2021 lalu. Pada saat itu tidak ada tanggap darurat dari pemerintah daerah. Sehingga warga setempat langsung berinisiatif turun melakukan gotong royong membuat jembatan darurat dari batang kelapa. Lebih kurang sekitar 2 tahun Jembatan akses pertanian tersebut tak kunjung dibangun. Sehingga jembatan darurat yang dibangun masyarakat itu kembali jebol akibat hantaman banjir tanggal 20 Februari 2024 lalu. Karena kerusakan jembatan itu sudah cukup lebar dan parah. Masyarakat setempat sudah tidak sanggup gotong royong. Mereka berharap pemerintah hadir untuk membangun jembatan tersebut.*

Tag
Share