Harga Sawit di Mukomuko Naik, tapi Masih di Bawah Ketetapan Provinsi Bengkulu
Pedagang sawit kontanan, keliling ke rumah warga untuk membeli sawit.-Sahad-Radar Mukomuko
koranrm.id – Setelah sempat stagnan selama beberapa hari terakhir, harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Mukomuko akhirnya menunjukkan kenaikan. Dinas Pertanian (Distan) Mukomuko menyebut, perkembangan ini menjadi sinyal positif bagi petani sawit di daerah tersebut.
Berdasarkan data yang diterima Distan Mukomuko, harga sawit melonjak di beberapa pabrik. Harga TBS tertinggi kini tercatat Rp 3.100 per kilogram, naik Rp 30 dari sebelumnya Rp 3.070 per kilogram. Sementara itu, harga terendah berada di angka Rp 2.920 per kilogram.
“Berdasarkan data yang masuk hari ini, harga TBS sawit terus naik. Tertinggi saat ini Rp 3.100 per kilogram, sementara harga terendahnya Rp 2.920 per kilogram,” ujar Kepala Dinas Pertanian Mukomuko, Pitriyani Ilyas. S.Pt
Kendati demikian, Pitriyani mengungkapkan bahwa harga sawit di Mukomuko masih lebih rendah dibandingkan harga yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu. Untuk periode yang sama, harga TBS sawit usia tanaman 10–20 tahun di tingkat provinsi mencapai Rp 3.266,71 per kilogram.
“Memang harga di Mukomuko belum menyaingi ketetapan provinsi. Tapi kami terus memantau dan mendorong agar ke depan harga TBS di Mukomuko bisa setara atau bahkan melampaui harga provinsi,” tambahnya.
Salah seorang petani sawit, Pawitno, mengatakan bahwa harga TBS memang tinggi, tapi produksi sedang turun. Penurunan produksi sawit petani sangat besar, antara 60 hingga 70 persen.
"Harga sawit memang mahal, tapi kebun sedang trek," ungkapnya.
Dengan adanya tren kenaikan ini, petani diharapkan dapat sedikit bernafas lega, meski masih menunggu kebijakan dan mekanisme pasar agar harga sawit di Mukomuko lebih stabil dan kompetitif.