Program Tanam Jagung Jadi Peluang Usaha Baru bagi BUMDes

program tanam Jagung nasional menjadi potensi usaha baru.-Sahad-Radar Mukomuko

koranrm.id – Pemerintah terus mendorong peningkatan ketahanan pangan sekaligus penguatan ekonomi desa melalui program tanam jagung di berbagai wilayah. Salah satunya terlihat di Kabupaten Mukomuko. Program ini tidak hanya berfokus pada hasil pertanian, tetapi juga membuka peluang usaha bagi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Melalui program tersebut, pemerintah menyediakan bibit, pupuk, serta pendampingan teknis kepada para petani. Di sisi lain, BUMDes dilibatkan secara aktif dalam rantai usaha, mulai dari penyediaan alat pertanian, pengelolaan pascapanen, hingga pemasaran hasil jagung. Dengan pola ini, jagung tidak lagi sekadar komoditas pertanian, melainkan menjadi motor penggerak ekonomi desa.

Kepala Desa Maju Makmur, Kecamatan Penarik, Heris Triyanto, mengatakan bahwa integrasi BUMDes dalam program ini merupakan langkah strategis agar manfaatnya dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat desa.

“BUMDes menjadi mitra penting dalam program tanam jagung. Mereka tidak hanya membantu distribusi kebutuhan petani, tetapi juga memiliki peluang besar untuk mengelola unit usaha pengolahan jagung menjadi produk turunan bernilai jual tinggi,” ujar Heris, Selasa (9/9) usai acara rembuk stunting.

Dikatakan Heris, jika satu desa menanam satu hectare jagung, maka ada minimal 148 hektare tanaman jagung di seluruh wilayah Mukomuko. Jika 1 hektare lahan menghasilkan 5 ton, maka Mukomuko menghasilkan 740 ton. 

‘’Produksi jagung di Mukomuko ratusan ton. Selain meningkatkan produksi jagung nasional, juga bisa membuka usaha baru bagi masyarakat Mukomuko,’’ tambah Heris. 

Kades Penarik, Khairul Saleh, SKM, MM mendukung gagasan Heris Triyanto. Jika BUMDes bisa menampung jagung, akan memudahkan petani dalam menjual hasil panen. Pasalnya jika hasil jagung langsung dijual ke Badan Urusan Logistik (Bulog), petani akan kesulitan menemui Bulog. Hal itu disebabkan di Mukomuko belum ada gung Bulog yang disiapkan untuk menampung jagung.

‘’Kalau BUMDes bisa menampung jagung, petani akan lebih mudah menjual hasil panen. Bulog bisa membeli jagung dari BUMDes,’’ ujar Khairul.

Program tanam jagung diharapkan tidak hanya meningkatkan produksi pangan, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi desa melalui peran aktif BUMDes. Dengan pengelolaan yang tepat, jagung bisa menjadi komoditas unggulan sekaligus peluang usaha berkelanjutan bagi masyarakat pedesaan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan