Pegawai Kantor Camat Nyambi Jualan Beras

Beras murah di halaman kantor camat penarik.-Sahad-Radar Mukomuko

koranrm.id –  Sejak dua seminggu terakhir, pegawai kantor camat di Kabupaten Mukomuko, mendapat kerja tambahan. Selain melayani masyarakat dalam bentuk administrasi, mereka juga jualan minyak goreng, gula pasir dan beras. 

Barang-barang yang mereka jual merupakan program pemerintah berupa Gerakan Pangan Murah. 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Mukomuko, Elxsandi Ultria Dharma, STP, M.Ec.Dev, menyampaikan melalui program Gerakan Pangan Murah (GPM), pemerintah daerah mulai menyalurkan 75 ton beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) yang didistribusikan secara merata ke seluruh kecamatan.

Ia juga menegaskan program ini tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga menjadi bentuk kepedulian pemerintah dalam menjaga ketenangan masyarakat menghadapi gejolak harga pangan.

“Setiap kecamatan mendapat jatah 5 ton. Dari total kuota, masih ada lebih dari separuh yang siap disalurkan. Jadi stok cukup dan masyarakat tidak perlu khawatir,” jelas Elxsandi.

Sebelumnya, harga beras medium di pasaran sempat melonjak hingga Rp15 ribu per kilogram. Melalui GPM, pemerintah menargetkan harga dapat ditekan ke kisaran Rp13.500–Rp14 ribu per kilogram, sehingga lebih terjangkau bagi masyarakat.

Selain beras, GPM juga menyediakan kebutuhan pokok lainnya seperti minyak goreng dan gula pasir. Ketersediaan bahan pangan tersebut merupakan hasil kerja sama antara Pemkab Mukomuko dengan Bulog dan distributor pangan.

Program GPM dilaksanakan secara bergiliran di 15 kecamatan agar manfaatnya bisa dirasakan secara merata. Menurut Elxsandi, gerakan ini bukan sekadar solusi jangka pendek, tetapi bagian dari strategi berkelanjutan dalam memperkuat ketahanan pangan daerah.

“Gerakan pangan murah bukan hanya menekan harga, tapi juga bentuk nyata kehadiran pemerintah di tengah masyarakat. Kegiatan ini akan terus berkesinambungan,” tegasnya.

Sementara itu, Camat Penarik, Khairul Saleh, SKM, MM, menjelaskan bahwa kecamatan yang dipimpinnya mendapat alokasi sebanyak 2,5 ton beras SPHP. Selain beras, juga tersedia minyak goreng dan gula pasir, meski jumlahnya terbatas.

“Minyak goreng dan gula pasir sudah habis, karena memang jumlah tidak banyak. Sedangkan untuk beras masih ada sekitar 1 ton,” ujar Khairul usai menghadiri acara rembuk stunting di Desa Maju Makmur, Selasa (9/9/2025).

Khairul menambahkan, warga yang ingin membeli beras SPHP dapat langsung mendatangi kantor camat pada jam kerja. Menariknya, pemerintah tidak memberlakukan batasan jumlah pembelian.

“Setiap orang boleh membeli 2 kantong atau lebih. Beras dikemas 5 kilogram per karung, dan siapa pun boleh membeli tanpa ada pembatasan asal-usul pembeli,” jelasnya.

Ia juga menegaskan bahwa jatah distribusi antar-kecamatan disesuaikan dengan kebutuhan dan jumlah penduduk. Kecamatan Penarik bersama Kecamatan Ipuh tercatat mendapat kuota terbanyak.

“Kecamatan Penarik dan Ipuh dapat jatah paling banyak. Kecamatan lain jumlahnya lebih sedikit, disesuaikan dengan populasi masing-masing,” ungkap Khairul.

Hal senada disampaikan oleh Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Camat (Sekcam) Selagan Raya, Sudirman, S.A.P. Ia mengatakan bahwa minyak, gula pasir, dan beras jatah untuk Kecamatan Selagan Raya, habis terjual dalam sehari. 

"Sebelum barang datang, kami sudah promosikan melalui media sosial. Pas waktunya tiba, masyarakat sudah tahu ada program GPM mereka langsung datang ke kantor camat," jelas Sudirman. 

Melalui langkah ini, Pemkab Mukomuko berharap beban masyarakat dapat berkurang sekaligus menjaga stabilitas harga pangan di pasaran. Kehadiran GPM menjadi bukti nyata bahwa pemerintah daerah berkomitmen hadir langsung dalam menjawab keresahan warga.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan