Diajak Mandi ke Siring, Bocah 4 Tahun Tewas Tenggelam

Balita 4 tahun tenggelam di saluran irigasi primer BM 8 Desa Lubuk Pinang, Kecamatan Lubuk Pinang.--

KORAN DIGITAL RM – Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Pribahasa tersebut menggambarkan pristiwa meninggal anak bawah lima tahun (Balita) umur 4 tahun akibat hanyut di irigasi primer Daerah Irigasi (DI) Manjuto Kiri BM 8. Pada Minggu 17 Maret 2024. Anak tersebut bernama Rafa, putra dari pasangan Romi dan Rice warga Dusun 4 Desa Lubuk Gedang, Kecamatan Lubuk Pinang. 

Kapolres Mukomuko AKBP Yana Supriatna,S.I.K,M.Si melalui Kapolsek Lubuk Pinang Iptu Otorius Gea, S.H membenarkan kejadian ini. Dijelaskannya, kronologi kejadian pada minggu, 17 Maret 2024 sekitar pukul 09.30 WIB. Dimana anggota piket Polsek Lubuk Pinang mendapatkan laporan dari salah satu warga desa lubuk pinang bahwa ada anak laki-laki yang berusia sekitar 4 tahun hanyut tenggelam di saluran irigasi primer DI Manjunto. Mendapat informasi tersebut, jajaran Polsek Lubuk Pinang langsung menuju ke tempat kejadian perkara (TKP). Sehingga jajaran Polsek bersama masyarakat langsung melakukan pencarian. Proses pencarian memakan waktu sekitar 2 jam dan akhirnya, anak laki-laki tersebut ditemukan di ujung saluran irigasi. Saat ditemukan, keadaannya tanpa menggunakan pakaian. Kemudian korban langsung dibawa ke Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pusat Pelayanan Masyarakat (Puskesmas) Lubuk Pinang guna dilakukan pemeriksaan. Setelah di periksa oleh dokter, korban dinyatakan telah meninggal dunia karena kekurangan oksigen.

BACA JUGA:Keluhan Petani Sawit, Produksi Turun Harga Pupuk Mahal

BACA JUGA:Talang Buai Kebut Pekerjaan Rabat Beton

“Ya benar, kita dari Polsek Lubuk Pinang bersama masyarakat melakukan pencarian. Namun takdir berkata lain, setelah ditemukan korban yang sempat dibawa ke Puskesmas dinyatakan sudah tak bernyawa,”kata Kapolsek.

Kemudian Kades Lubuk Pinang, Harafik saat dikonfirmasi mengatakan, orang tua korban merupakan warga Desa Lubuk Pinang yang tinggal di dusun 4. Dikatakan Kades, awalnya Romi hanya berniat mandi di saluran irigasi tersier kecil bersama dua orang anaknya. Mandi tersebut hanya bertujuan untuk mengisi hari libur.  Namun saat sedang mandi, korban tiba-tiba berlari dan berpindah masuk ke saluran irigasi primer. Romi yang menyadari korban tak lagi didekatnya sontak melihatnya ini telah tercebut ke irigasi primer dan langsung tenggelam ke dalam air.

“Kalau keseharian mereka mandi di rumahnya, sebab niatnya cuma mau mengajak anak mandi di siring kecil mumpung sedang hari libur,”kata Kades.

BACA JUGA:Pemdes Air Bikuk Gas Tipis-tipis

BACA JUGA:Masjid Assifi'iyah, Tuan Rumah Safari Ramadhan di Air Manjuto

Kades juga menambahkan, peristiwa tenggelamnya warga di saluran irigasi primer ini merupakan yang ketiga kali. Sebab beberapa tahun lalu sudah pernah dua kali terjadi peristiwa serupa. Oleh sebab itu, Kades mengimbau warga agar berhati-hati saat mengajak anak mandi di saluran irigasi. Lakukan pengawasan ketat jika anak masih kecil apalagi tidak bisa berenang. Jangan sampai peristiwa seperti ini terjadi lagi untuk kesekiankalinya. 

“Peristiwa seperti ini sudah terjadi sebanyak 3 kali. Sebab beberapa tahun lalu sudah ada juga warga hanyut dan meninggal di irigasi tersebut,”demikian Kades.*

Tag
Share