Tanaman Sawit Permudah Masyarakat Mukomuko Dapatkan Pinjaman

Analisis SWOT Usaha Perkebunan Sawit, Memetakan Peluang dan Tantangan Menuju Keberlanjutan--Analisis SWOT Usaha Perkebunan Sawit, Memetakan Peluang dan Tantangan Menuju Keberlanjutan
koranrm.id – Kelapa sawit menjadi komoditas unggulan sekaligus penggerak utama roda perekonomian masyarakat di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu.
Dengan luas kebun mencapai puluhan ribu hingga ratusan ribu hektare, baik milik pribadi maupun perusahaan, sawit menjadi sumber penghidupan utama bagi masyarakat setempat.
Kebun sawit milik perorangan tersebar di berbagai kecamatan, dengan kepemilikan lahan bervariasi mulai dari satu hingga puluhan hektare. Selain itu, dua perusahaan penanaman modal asing (PMA) besar yang beroperasi di Mukomuko, yakni PT Agro Muko dan PT Daria Dharma Pratama (DDP), juga memiliki areal kebun sawit yang luas dan turut mendukung ekosistem industri sawit di daerah ini.
Besarnya potensi sawit menarik minat investor untuk menanamkan modal, terutama dalam pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO).
Saat ini, terdapat belasan pabrik pengolahan sawit yang berdiri di Mukomuko, yang tidak hanya menyerap produksi sawit dari masyarakat, tetapi juga menciptakan ribuan lapangan kerja.
Masyarakat Mukomuko bekerja di berbagai lini industri sawit, baik sebagai karyawan perusahaan, buruh kebun milik perorangan, maupun tenaga muat angkut sawit yang dikelola oleh para tauke.
Bahkan bagi yang tidak memiliki kebun sekalipun, tetap bisa mendapat penghasilan dengan mengumpulkan brondolan sawit—buah sawit yang jatuh dari tandannya—yang harganya tidak jauh berbeda dengan Tandan Buah Segar (TBS).
Selain itu, sawit juga memberikan akses finansial yang lebih mudah bagi petaninya.
Pawitno, seorang petani sawit asal Mukomuko, menyebut bahwa petani sawit bisa dengan mudah mengajukan pinjaman, baik ke lembaga perbankan maupun kepada tauke sawit.
"Untuk kebutuhan sehari-hari, kami bisa pinjam ke tauke sawit. Syaratnya hasil panen dijual ke mereka. Selain itu, kebun sawit juga bisa dijadikan agunan kalau pinjam ke bank," ujar Pawitno.
Dengan potensi ekonomi yang begitu besar dan multifungsi, sawit telah menjelma menjadi penopang utama kesejahteraan masyarakat Mukomuko, dari sektor formal hingga informal.