BPDPKS Gelontorkan Rp8,7 Miliar Bangun Sarpras Perkebunan Kelapa Sawit di Mukomuko

Peningkatan jalan produksi-Ibnu Rusdi-Radar Mukomuko

koranrm.id – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) hadir untuk membantu meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit dalam mendukung transportasi sawit yang inklusif dan berkelanjutan. 

Di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, pada tahun 2025 ini BPDPKS menggelontorkan dana sebesar Rp8,7 miliar untuk membantu pembiayaan pembangunan sarana prasarana (Sarpras) perkebunan kelapa sawit masyarakat di daerah setempat. 

Penyaluran dana dan pelaksanaan program pembangunan Sarpras perkebunan kelapa sawit tersebut melalui Kelompok Tani (Poktan) Benda Vold II Kota Mukomuko. 

Hasil pantauan di lapangan, sementara ini kegiatan pembangunan Sarpras program BPDPKS sedang dalam proses pengerjaan oleh Poktan penerima dan dibantu tenga teknis dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mukomuko. 

Dari lokasi pengerjaan, Minggu, 1 Juni 2025. Ketua Kelompok Tani Benda Vold II Kota Mukomuko, Agustian menerangkan bahwa pembangunan Sarpras perkebunan kelapa sawit program bantuan dana dari BPDPKS berupa pembangunan jalan usaha perkebunan sawit masyarakat. 

Dari sejumlah dana yang disediakan pada tahap pertama ini, kata Agustian, Poktan Benda Vold II harus menyelesaikan pekerjaan pembangunan jalan sepanjang 11,450 Kilometer. Dijelaskan Agustian, jalan sepanjang 11,450 Kilometer yang menjadi target pembangunan dari program BPDPKS ini terbagi dalam 5 link. 

Link 1, sepanjang 4,805 Kilometer berlokasi di Desa Ujung Padang, dan untuk jalan link 2, 3,4 dan 5 berlokasi di Kelurahan Pasar Mukomuko dengan panjang 6,6 Kilometer. 

‘’Pembangunan ruas jalan perkebunan kelapa sawit melalui dana BPDPKS ini berada di wilayah Kecamatan Kota Mukomuko, yaitu satu link di Desa Ujung Padang dan 4 link lagi di Kelurahan Pasar Mukomuko. Saat ini kami fokus mengerjakan jalan link satu dengan panjang 4,805 Kilometer, setelah ini selesai baru ke link berikutnya,’’ kata Agustian di Mukomuko. 

Agustian menambahkan, mulanya Kelompok Tani Benda Vold II yang ia pimpin, mengusulkan anggaran pembangunan Sarpras perkebunan kelapa sawit ke BPDPKS sebesar Rp16,3 miliar, dengan target 22 Kilometer jalan yang harus dikerjakan. 

Akan tetapi, setelah melalui proses verifikasi data lapangan, sekaligus adanya kunjungan dari Dirjen Perkebunan, pada tahap pertama ini hanya dapat mengucurkan anggaran sebesar Rp8,7 miliar. 

Namun dalam perhitungan teknis pengerjaan, kata Agustian, juga terjadi perubahan. Seperti halnya pada item kegiatan ketebalan tanah timbunan, semula diusulkan dengan ketebalan 50 Cm, dan kemudian berubah menjadi 30 Cm. 

Tidak hanya itu, pada item pembangunan siring kanan kiri badan jalan, semula dengan jumlah usulan sepanjang 22 kilometer, dan dikabulkan 11,5 kilometer. Begitupun dengan bangunan boxculvet, semula diusulkan 9 unit berubah menjadi 5 unit, dan plus 1 titik pemasangan gorong-gorong. 

‘’Mudah-mudahan, ruas jalan yang semula kita usulkan tersebut, dan belum dapat terakomodir tahun ini dapat direalisasikan pada bantuan tahap II mendatang. Doakan program tahap I ini berjalan baik,’’ ujarnya. 

Adapun program pembangunan Sarpras perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Mukomuko dengan sumber dana BPDPKS ini dilaksanakan sejak tanggal 25 Januari 2025 lalu, dan masa pekerjaan hingga 31 Desember 2028. Data terhimpun, saat ini pekerjaan pembangunan telah mencapai volume sekitar 20 persen. 

‘’Benar, untuk masa kerja hingga Desember 2028. Namun kami selaku kelompok tani pelaksana, menargetkan pembangunan ruas jalan itu dapat diselesaikan pada pertengahan tahun 2026 mendatang,’’ ujarnya. 

Sementara itu, ruas jalan yang dibangun kelompok tani Benda Vold II ini, finishingnya hingga batas pengerasan (pengoralan), dengan kapasitas kendaraan bermuatan sekitar 5 hingga 6 ton. Dengan dibangunnnya ruas jalan ini, dampak pembangunan akan dirasakan oleh banyak masyarakat dengan luasan lahan perkebunan dari Desa Ujung dan Kelurahan Pasar Mukomuko ini sekitar 2500 hektare. 

Dampak lain, dengan adanya pembangunan ruas jalan ini dapat dijadikan sebagai salah satu jalur evakuasi ketika terjadi bencana alam atau lainnya. Seiring dengan perkembangan zaman, kawasan ini juga bakal menjadi kawasan perkembangan penduduk.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan